Saksi: Nelayan Indonesia Dibakar, Bukan Terbakar

Reporter

Editor

Selasa, 24 Mei 2005 01:41 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang:Achmad Pello (29), nelayan Indonesia asal Desa Papela, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, yang baru dideportasi dari Australia, keberatan atas klarifikasi pemerintah Australia bahwa Hok Soen Heng, nelayan Indonesia asal Probolinggo, terbakar di dalam perahunya awal Mei lalu akibat tumpahan minyak goreng. Menurut Achmad, kejadian sebenarnya korban dibakar bersama perahunya saat ia tertidur lelap. Acmad mengisahkan, saat kejadian dirinya bersama 17 nelayan lain sengaja diajak aparat keamanan Australia ke rumah seorang pegawai perikanan setempat bernama Kennedy yang jaraknya hanya beberapa meter dari pelabuhan. Kami diajak untuk nonton TV, tiba-tiba kami mendengar ledakan. Kami berteriak bahwa ada teman kami yang ada di kapal. Saat itu korban yang sebagian besar badannya sudah terbakar melompat dari dalam kapal ke laut. Ternyata, setelah kami selamatkan, seperempat badannya sudah terbakar, katanya.Ia menambahkan, aparat keamanan Australia tidak pernah memberitahukan bahwa kapal mereka akan dibakar. Mereka berbuat sesuka hati. "Kalau seandainya ada pemberitahuan terlebih dahulu maka kami bisa selamatkan Hok Soen Heng," ujarnya. Mengenai keberadaan korban, menurut Achmad, sampai saat ia dideportasi kembali ke Indonesia, tidak ada kabar berita lagi mengenai kondisi kesehatan korban. Apakah dia sudah meninggal atau masih hidup kami tidak tahu. Saat kami selamatkan, badannya sudah terbakar. Kami hanya membantu mengangkat dari dalam laut. Aparat Australia sendiri tidak pernah menyampaikan tentang perkembangan kesehatannya, lanjut Achmat, yang sudah tiga kali ditangkap di perairan Laut Timor tersebut.Menurutnya, klarifikasi dari pemerintah Australia melalui KBRI di Darwin bahwa Hok Soen Heng terbakar karena terkena tumpahan minyak goreng adalah berita bohong. Tidak benar dia (Hok Soen Heng) badannya terbakar karena tumpahan minyak goreng. Informasi itu tidak benar. Saya saksi hidup dan saya siap untuk memberikan keterangan kepada siapa saja kalau dibutuhkan, tegasnya.Sementara itu, Juru Bicara Deplu Marty Natalagewa, dalam konferensi jarak jauh dengan Achmad Pello di sekretariat Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Kupang, Senin (23/5) siang mengatakan bahwa Deplu akan segera meminta klarifikasi dari pemerintah Australia. Saya akan segera menghubungi KBRI Australia untuk mencaritahu kebenaran informasi ini. Prinsipnya harga diri bangsa tidak akan dikorbankan, kata Natalegawa.jems de fortuna

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

28 Mei 2021

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.

Baca Selengkapnya

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

31 Maret 2021

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya