Asap yang disebabkan titik api terlihat di sebuah lahan kawasan Riau, 17 September 2014. BNPB mengimbau warga untuk menggunakan masker karena masih ditemukannya titik api yang menyebabkan kabut asap di Riau dan sejumlah wilayah di Sumatera. ANTARA/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Jambi - Kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya sejak sebulan terakhir semakin parah. Sejak Jumat hingga Ahad, 12 Oktober 2014, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi dibuatnya lumpuh total.
General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Thaha Jambi Dorma Manalu mengatakan kepekatan asap tidak memungkinkan untuk penerbangan. "Kami juga belum dapat memastikan sampai kapan kondisi kembali normal," katanya, Ahad, 12 Oktober 2014.
Kabut asap yang berasal dari pembakaran hutan ini juga mengancam aktivitas sekolah. Wali Kota Jambi S.Y. Fasya sudah menginstruksikan untuk meliburkan aktivitas belajar-mengajar, dari taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas per Sabtu lalu.
Instruksi menyusul indeks pencemaran udara Kota Jambi dan sekitarnya yang sudah mencapai angka 158 atau level tidak sehat dan berbahaya. "Kami sudah meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi untuk menginstruksikan itu sampai batas waktu belum dipastikan," kata S.Y. Fasya, yang juga meminta semua warganya mengurangi aktivitas di luar rumah. "Kalaupun mau ke luar rumah harus mengenakan masker," ujarnya.