Jokowi menyerahkan surat pengunduran diri ke ketua DPRD Prasetiyo Edi di ruang rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, 2 Oktober 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO,Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan timnya telah memulai proses seleksi kabinet periode 2014-2019. Nama calon menteri sudah masuk dan dalam proses finalisasi. "Baru dimulai. Nama-nama sudah," katanya di Balai Kota Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2014.
Jokowi enggan menyebutkan nama-nama calon menterinya secara gamblang, tapi ia memastikan nama-nama tersebut bakal diumumkan dalam waktu dekat. "Secepat-cepatnya. Bisa besok. Bisa pekan depan. Hampir final," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (Baca: Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi)
Jokowi optimistis proses seleksi akan segera rampung karena konsentrasi tim koalisi pengusungnya tak lagi terpecah setelah urusan pemilihan pimpinan DPR dan MPR selesai. "Masalah DPR dan MPR sudah rampung, jadi kami bisa konsentrasi ke sini lagi supaya secepatnya rampung." (Baca : Kader PDIP: Capres, Jokowi Masih Butuh Jam Terbang)
Ihwal jumlah kementerian, Jokowi mengaku belum memutuskan. "Bisa saja berkurang," katanya. Saat ditanya ihwal perubahan jumlah kementerian di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian, Jokowi menjawab, "Belum diputuskan, kemungkinan bisa tambah. Bisa aja jadi empat." (Baca: Jokowi Masih Rahasiakan Calon Menteri Keuangan)
Jokowi juga mengisyaratkan bakal merangkul Partai Persatuan Pembangunan dalam susunan kabinet pemerintahannya yang baru. "Ha-ha-ha-ha," kata Jokowi sambil tertawa sembari mengangguk tiga kali ketika ditanyai ihwal calon menteri dari PPP.
Jokowi bahkan mengatakan kursi menteri yang ditawarkan kepada PPP bisa lebih dari satu. "Anda jangan memaksa satu atau dua, masuk kabinet saya bilang (iya)," katanya sambil mengulang anggukannya. (Baca : Jokowi: Tak Ada Jatah Menteri Koalisi Merah Putih)
Selain nama-nama menteri, Jokowi juga tengah menyiapkan nama-nama kepala staf presiden. "Untuk menangani kepentingan di dalam, mesti ada," katanya. Jabatan kepala staf presiden tersebut antara lain membidang strategi, politik, komunikasi, dan intelijen.