Gerindra: Agak Aneh SBY Keluarkan Perpu

Reporter

Sabtu, 4 Oktober 2014 06:32 WIB

Desmon J. Mahesa

TEMPO.CO , Jakarta-Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa, mengatakan kemungkinan besar koalisi partai-partai pendukung Prabowo Subianto akan menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Perpu Pilkada) yang diterbitkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.



“Kami belum menerima drafnya. Tentu akan kami evaluasi dulu nanti. Kalau alasan presiden (untuk mengeluarkan perppu) tidak luar biasa, tentu akan kami tolak, seperti pengalaman Perpu Mahkamah Konstitusi pada 2013 lalu,” kata Desmon ketika dihubungi Tempo, Jumat, 3 Oktober 2014. (Baca: Ada 18 Pilkada pada 2015, KPU Jawa Timur Bingung).

Menurut Desmond, pengurus DPP Gerindra belum rapat untuk membahas Perppu tersebut. Setahu dia, DPR juga belum menerima drafnya. Ada kemungkinan DPR akan menerima draf dan mulai membahasnya awal pekan depan. Apalagi, akhir pekan ini ada Hari Raya Idul Adha. “Akan kami evaluasi dulu draf Perpu itu. Gerindra dan koalisi tidak terburu-buru. Tapi, secara rasionalitas, agak aneh SBY mengeluarkannya. Sebab, negara tidak dalam keadaan darurat,” ujar Desmond.

Sebelumnya, Kamis, 2 Oktober 2014, Presiden SBY menandatangani UU Pilkada yang baru disahkan DPR. Presiden juga meneken dua Perpu untuk menganulir undang-undang yang menghapus Pilkada secara langsung. (Baca: Jokowi Pesimistis DPR Loloskan Perpu Pilkada).



Melalui Perpu, SBY mengganti mekanisme pemilihan dari tidak langsung menjadi langsung. Dalam Perpu tentang pemerintah daerah, SBY menghilangkan kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah memilih gubernur, bupati, dan wali kota. Menurut SBY, UU Pilkada tak mengakomodasi keinginan publik.

Koalisi Prabowo, kata Desmond, selain Demokrat akan solid mengenai hal itu. Menurut dia, meskipun Demokrat memiliki wakil di Pimpinan DPR, yakni Agus Hermanto sebagai Wakil Ketua DPR, tapi sampai saat ini Demokrat belum menjadi bagian dari Koalisi Prabowo. “Sikap SBY selama ini masih tidak jelas: di koalisi Prabowo atau tidak,” katanya. (Baca: Ini Substansi Perpu Pilkada dan Perpu Pemda).

Koalisi Prabowo, kata Desmond, melihat Demokrat yang dipimpin SBY seperti pedagang yang ingin selalu memiliki citra baik di mata publik. “Jangankan darurat politik atau darurat negara, tapi ini darurat otoriter dari SBY,” katanya.



RIDHO JUN PRASETYO





Advertising
Advertising

Terpopuler
Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu

Dahlan Iskan Pernah Diancam Anaknya

KPK Gerah Setya dan Fahri Jadi Pimpinan DPR

Gurita Bisnis Setya Novanto di NTT

Berita terkait

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

9 Oktober 2019

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

Sikap Prabowo Subianto akan disampaikan saat Rakernas Partai Gerindra 17 Oktober 2019.

Baca Selengkapnya

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

22 Juli 2019

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

Persidangan gugatan kader Partai Gerindra, termasuk penyanyi Mulan Jameela, sebelumnya ditunda.

Baca Selengkapnya

Cawagub DKI, PKS-Gerindra Setor Nama ke Anies 11 Februari 2019

21 Januari 2019

Cawagub DKI, PKS-Gerindra Setor Nama ke Anies 11 Februari 2019

PKS dan Gerindra sepakat akan menyedorkan dua nama cawagub DKI kepada Gubernur Anies Baswedan pada 11 Februari 2019.

Baca Selengkapnya