Sejuta lebih calon jemaan haji memadati Masjidil Haram menjelang Wukuf di Padang Arafah, yang merupakan puncak ibadah haji, pada 27 September 2014. Sekitar 3 juta jemaah akan Wukuf di Padang Arafah, Mekah. REUTERS/Muhammad Hamed
TEMPO.CO, Padang - Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat sudah menggelar takbiran Idul Adha pada malam ini, Kamis, 2 Oktober 2014. "Kami takbiran di Mushalla Baitul Makmur," ujar Sekretaris Naqsabandiyah Padang Edizon Revindo, Kamis, 2 Oktober 2014. Besok, kata Edizon, mereka menggelar salat id di tempat yang sama.
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah lebih dulu merayakan Idul Adha. Adapun pemerintah menetapkan Idul Adha jatuh pada Ahad, 5 Oktober 2014. Sedangkan Muhammadiyah memutuskan Idul Adha pada Sabtu, 4 Oktober 2014. (Lihat: Muhammadiyah Pastikan Idul Adha 4 Oktober)
Edizon mengatakan penetapan Hari Raya Idul Adha dilakukan berdasarkan kitab hisab munjid. Perhitungan ini sudah ditetapkan turun-menurun. "1 Ramadan jatuhnya pada hari Jumat. Jadi hitunganya sepuluh kali Jumat setelah 1 Ramadan. Maka 10 Zulhijah juga bertepatan dengan hari Jumat," ujarnya. Perhitungan ini sudah berjalan lebih-kurang sejak seratus tahun yang lalu. Tarekat ini dibawa oleh kalifah Syekh Haji Munir.
Sebanyak 200 jemaah tarekat ini akan melaksanakan salat Idul Adha di Mushalla Baitul Makmur. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Padang, seperti Lubuk Kilangan dan Padang. Ada juga dari Kabupaten Pesisir Selatan.
Menurut Edizon, jumlah jemaah tarekat ini di Padang mencapai 3.000 orang. Mereka tersebar di 28 musala dan masjid di Kota Padang. "Kalau di Sumbar ada sekitar 5.000 jemaah. Mereka berasal dari Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan, Payakumbuh, dan Pasaman," ujarnya.