Sengketa Gua Pindul, LSM Laporkan Bupati ke Polisi

Reporter

Selasa, 30 September 2014 15:40 WIB

Pemandu wisata Gua Pindul, Manto, mengikatkan tali ke ban pengunjung saat akan memasuki gua di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, 22 Maret 2013. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Konflik pengelolaan gua wisata Pindul di Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta, merembet ke permasalahan lain. Sekelompok lembaga swadaya masyarakat justru melaporkan bupati dan wakil bupati kabupaten itu ke polisi dan kejaksaan.

Selain melaporkan Bupati Badingah dan Wakil Bupati Imawan Wahyudi, LSM Gunungkidul Corruption Wacth juga melaporkan Sekretaris Daerah Budi Martono serta Subagyo sebagai ketua kelompok sadar wisata dan beberapa ketua kelompok lain. Sebab, para pejabat itu dinilai melanggar hukum dalam mengelola kawasan wisata itu. Lahan itu milik Atiek Damayanti, tapi pemilik lahan justru tak bisa mengelola karena dikuasai oleh pihak lain.

"Itu mengangkangi dalam pengelolaan. Itu aset personal, tetapi dimanfaatkan dengan melanggar hukum, juga tidak membayar pajak," kata M. Dadang Iskandar, Koordinator LSM Gunungkidul Corruption Watch, di Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 30 September 2014.

Pengelola dinilai tidak membayar pajak karena karcis masuk tidak resmi dan tidak atas persetujuan pihak terkait dalam pariwisata.

Pihak-pihak yang disebut telah melawan hukum adalah Bupati Gunungkidul Badingah, Wakil Bupati Imawan Wahyudi, Ketua Pokdarwis Dewa Bedjo Subagyo, Ketua Pokdarwis Wira Wisata Haris, dan Ketua Pokdarwis Panca Wisata Warman. Mereka yang saat ini masuk dalam lingkaran pengelolaan Gua Pindul dinilai telah melanggar antara lain Pasal 94 ayat 2a dan 3b UU SDA 7/2004 dan Pasal 170 karena merusak portal milik Atiek Damayanti, UU PRP 51 1960 Pasal 6 ayat 1abc, Perda 6/2011 Gunung Kidul Pasal 116 ayat 1.

Jajaran pemerintah dinilai telah membiarkan, membekingi, menerima setoran, menyalahgunakan, serta mengotaki kejahatan yang telah merugikan negara. Hingga kini para pejabat itu masih mengelola gua wisata itu.

Ziput Lokasari, ipar Atiek, menyatakan pemilikan lahan seluas 1 hektar itu dari atas hingga bawah lahan. Bukti lahan itu pemiliknya bernama Atiek Damayanti ada dalam sertifikat hak milik nomor 01335 dan 01336 di Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Dalam sertifikat itu juga tertera gua Pindul.

Ia menyebut harga lahan yang dibeli pada 1999 dan terbit sertifikat pada 2001 sebesar Rp 800 juta. Lahan itu dulunya untuk ternak walet, termasuk dua buah bangunan di atasnya dan areanya meliputi kawasan wisata gua Pindul. "Kami hanya minta hak kami dikembalikan, bukan masalah uang yang dijanjikan per bulan," kata dia.

Enam orang dari LSM itu diterima oleh staf Intelijen Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta Mashudi. Ia menyatakan kasus ini sudah dilaporkan kepolisian di Gunungkidul. Jika sudah dilimpahkan ke kejaksaan, maka pihaknya akan mendorong kejaksaan negeri setempat untuk menindaklanjuti. "Kalau sudah dilimpahkan ke kejaksaan, kami pasti akan mendorong kejaksaan negeri untuk memproses," kata dia.

MUH SYAIFFULAH




Baca juga:
Tolak UU Pilkada, SBY Bisa Buktikan dengan Perppu
Manajemen Girls Generation: Jessica Tekuni Fashion
MEA, Bea Masuk 3 Komoditas Tetap Tinggi
Tagar #WelcomeMrLiar Beredar, Ini Kata Istana















Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

51 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya