Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh saat acara penerimaan penghargaan men's obsession decade awards 2004-2014, di Jakarta Pusat (14/2/2014). Penghargaan pada acara Men's Obsession Awards 2014 ini diberikan atas penilaian kepada individu atau tokoh yang memiliki kriteria integritas, kapabilitas, profesionalisme, dan prestasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN
TEMPO.CO,Jakarta - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh menegaskan, partainya belum menyetor sejumlah nama calon menteri kepada presiden terpilih Joko Widodo. Apalagi, kata Paloh, Jokowi belum meminta hal itu.
"Nanti, kalau diminta, kita pikir-pikir lagi," ujar bekas politikus Partai Golongan Karya itu di Hotel Borobudur, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin, 29 September 2014.(Baca:Jokowi: Pilih Menteri Hak Prerogatif Presiden)
Paloh menyatakan tujuan besar NasDem bukan soal siapa dan berapa jumlah kader yang duduk di kabinet. NasDem mendukung Jokowi-Jusuf Kalla murni demi pembangunan bangsa. "Lebih ke efektifnya jalannya pemerintahan," ucap Paloh. (Baca: Ini Kriteria Menteri Versi Jokowi)
Jokowi masih menyeleksi calon pembantunya di pemerintahan mendatang. Untuk kalangan partai politik, Jokowi mematok 16 kursi menteri. Sedangkan sisanya, 18 kursi, diperuntukkan bagi kalangan profesional non-partai politik.
Tak hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, NasDem, dan Hati Nurani Rakyat yang boleh mengajukan calon menteri. Jokowi juga memberikan kesempatan bagi partai-partai anggota Koalisi Merah Putih.(Baca:Jokowi Seleksi 40 Profesional untuk Masuk Kabinet)