Seorang pengendara bermotor melintasi pembangunan Terminal bandara Sultan Thaha di Jl. Rawa Insani, Simpang Tiga, Pekanbaru, Jambi, (22/5). Terminal ini mulai dibangun pada tahun 2011 dan akan rampung pada akhir tahun 2013. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jambi - Kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya kian parah karena jarak pandang hanya berkisar 300-700 meter, Ahad, 28 September 2014. Akibatnya aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin lumpuh.
General Manager PT Angkasapura II Bandara Sultan Thaha Jambi Dorma Manalu menyatakan telah terjadi penundaan semua penerbangan dari dan ke Jambi, karena jarak pandang tidak mungkin dilakukan penerbangan. "Penundaan pesawat dari Jakarta sedikitnya sudah tiga penerbangan,” katanya. (Baca juga: Bandara Jambi Menyatu dengan Kebun Binatang)
Informasi yang diperoleh Tempo dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi, Ahad, 28 September 2014, menyebutkan pada pagi dari pukul 06.00 WIB-10.00 WIB jarak pandang hanya 300 meter. Tak lama kemudian meningkat menjadi 700 meter.
Kabut asap yang menyelimuti Jambi ini diduga merupakan kiriman dari daerah tetangga. Berdasarkan pantauan satelit NOAA yang disampaikan kepada Badan penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, titik panas (hotspot) pada 27 September 2014 hanya terdapat lima titik. Antara lain berada di Kabupaten Sarolangun tiga titik, Kabupaten Batanghari dan Bungo masing-masing satu titik.