TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, berharap masyarakat lebih mengutamakan panganan lokal saat menyuguhi pejabat. Saat berkunjung ke berbagai daerah, Kalla mengeluh lantaran selalu disuguhi buah-buahan impor. Padahal, Kalla ingin agar saat dia resmi menjadi pemimpin negara, kebiasaan itu diubah.
"Mulai 20 Oktober nanti, suguhan harus dari lokal," kata JK disambut tepuk tangan peserta seminar Hari Agraria di kantor DPP Nasional Demokrat, Kamis 25 September 2014. "Apelnya harus dari Malang, pisang dari kebun sendiri, serta jajanan khas daerah."
Kalla berharap dengan budaya tersebut, produk lokal bisa bersaing dengan makanan impor. "Jangan malas," kata dia. Kalla menyuruh agar daerah mengembangkan jajanannya yang khas.
Jusuf Kalla juga bercerita bagaimana sekarang para pejabat lebih sering memakai batik ketimbang berjas. Pakaian lokal itu bisa bersaing lantaran dipakai pejabat. Musababnya, kata dia, saat krisis energi dulu pemerintah menerapkan kebijakan agar pemakaian penyejuk ruangan tak boleh lebih dingin dari temperatur 25 derajat Celcius. "Akibatnya, semua menteri pakai batik," kata dia sembari tertawa.
JK juga menargetkan kedaulatan pangan akan diutamakan, meski prosesnya tak mudah. Negara, kata dia, akan menjamin kemandirian di bidang pangan. "Satu tahun lagi kita harus bisa swasembada pangan," kata dia.
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
28 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.