RUU Pilkada Sah, Pengamanan Jakarta Diperketat?  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 26 September 2014 12:35 WIB

Seorang koordinator lapangan berorasi menolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Semarang, 16 September 2014. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aparat kepolisian tampak berdiri di sepanjang kolong jalan layang Semanggi. Di antaranya ada yang memegang senjata laras panjang. Pengamanan seperti ini tentu tak setiap hari dilakukan. Apalagi sekarang sedang hangat soal pro-kontra pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah oleh DPR.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pengamanan itu tak ada kaitannya dengan pengesahan UU Pilkada dan tak mengisyaratkan bahwa situasi Ibu Kota dalam keadaan genting. Rikwanto menjelaskan, pengamanan itu dilakukan untuk mencegah kejahatan jalanan yang sering terjadi di Jakarta. "Terutama terhadap kejahatan pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, dan narkotik," kata Rikwanto, Jumat, 26 September 2014.

Karena itu, di sejumlah titik yang dianggap rawan, petugas Polda Metro Jaya beserta jajaran kepolisian resor di masing-masing wilayah mendirikan pos pantau. Pos-pos tersebut diisi sejumlah anggota kepolisian dari beberapa unit, yaitu polisi lalu lintas, Sabhara, dan Brigade Mobil. "Mereka standby untuk memantau situasi di lokasi," katanya.

Dia menuturkan, dengan adanya pos pantau tersebut, setiap kali ada kejadian yang dapat mengganggu keamanan, personel yang berada di pos tersebut bisa bergerak lebih dulu. "Mereka bergerak duluan sebagai pencegahan," ujarnya. Namun, jika situasi memburuk, tentu akan ada tindakan lanjutan. "Dalam situasional, reserse pun bisa turun."

Dalam setiap pos pantau, setidaknya terdapat 6-12 personel kepolisian. Mereka ditempatkan di pos-pos yang telah didirikan oleh polres setempat. Menurut Rikwanto, letak pendirian pos ditentukan oleh polres dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan di lokasi itu. "Titik posnya tergantung tingkat kerawanan di setiap wilayah," ujarnya. Selain untuk mencegah kejahatan, pos pantau tersebut didirikan guna membantu mengurai kemacetan. Itu sebabnya ada polisi lalu litas di dalam pos tersebut.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono memastikan kegiatan tersebut akan terus dilakukan sepanjang tahun untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. "Kami hadirkan kepolisian di tengah warga untuk keamanan," katanya.

Awalnya, kata Unggung, mungkin warga merasa aneh dengan kehadiran anggota kepolisian itu. Namun dia yakin lama-kelamaan masyarakat akan terbiasa. "Ini untuk mencegah kejahatan di masyarakat," katanya.

Dia menginformasikan pula alasannya menyiagakan anggota Brimob. Personel Brimob dengan senjata lengkap dihadirkan untuk menjaga para personel lain yang berjaga. "Mereka hadir untuk menjaga anggota yang berjaga," katanya.

NINIS CHAIRUNNISA

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | Parkir Meter | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
'Jangan Ada Pemberlakuan Jilbab untuk Non-Muslim'
Parkir Meter, DKI Raup Rp 120 miliar Setahun
Dolmen Ditemukan di Semak-semak Gunung Padang
RUU Pilkada, Kubu Jokowi Merasa Dibohongi Demokrat
Era Pilkada Langsung Akhirnya Tamat

Berita terkait

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.

Baca Selengkapnya

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

3 Juli 2018

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.

Baca Selengkapnya

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

Di media sosial beredar kabar kalau penghentian penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab sudah diterbitkan polisi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

Mabes Polri disebut akan jelaskan kasus Rizieq Shihab

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

8 April 2018

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

Kebakaran terjadi di gedung Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

18 Maret 2018

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

Polda Metro Jaya akan kembali memeriksa Chandri Widarta atau CW sebagai saksi terlapor dalam kasus ibu sekap anak, besok, Senin 19 Maret 2018.

Baca Selengkapnya

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

7 Maret 2018

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan terhadap jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait dengan penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang.

Baca Selengkapnya

Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

6 Maret 2018

Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

Kapolres Jakarta Selatan Komsaris Besar Mardiaz Kusin menyebutkan pihaknya tengah menyelidiki kasus kerusuhan di Kemang, diduga oleh geng motor.

Baca Selengkapnya

Operasi Keselamatan Jaya Digelar, Polisi Lalu Lintas Bidik Ini

1 Maret 2018

Operasi Keselamatan Jaya Digelar, Polisi Lalu Lintas Bidik Ini

Dalam operasi lalu lintas ini Polda Metro Jaya menyasar beberapa hal, termasuk para pengendara yang menggunakan ponsel saat masih menyetir.

Baca Selengkapnya