TEMPO Interaktif, Solo:Kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Solo pada umumnya memilih kenaikan gaji ketimbang pemberian gaji ke-13. Menurut mereka, gaji ke-13 hanya menguntungkan pegawai dengan golongan dan pangkat tinggi, serta hanya bisa dinikmati sesaat."Kalau boleh memilih sebaiknya kenaikan gaji saja, meski hanya 10 persen tapi kan bisa dinikmati sepanjang hidup," ujar Bambang Harjanto, pegawai golongan II D di lingkungan Pemerintah Kota Solo. Pemerintah saat ini tengah mengkaji kemungkinan untuk memberikan gaji ke-13 PNS. Anggaran negara yang diperlukan, menurut Menteri Keuangan Jusuf Anwar, sekitar Rp 7 triliun. (Koran Tempo, 12/5).Theresia Sapta, pegawai dengan pangkat III A menilai gaji ke-13 hanya efektif bila gaji yang diterima PNS sudah tinggi. Bagi golongan yang rendah, apalagi yanggolongan I, hal itu tidak terasa. “Karena besarnya tidak lebih dari UMR," kata dia. Sementara itu, Sukemi yang mengaku hanya menerima gaji pokok 250 ribu sebulan dilingkungan Pendidikan Nasional, berharap pemerintah memberikan kenaikan gaji kepada pegawai rendahan seperti dirinya. "Syukur ditambah THR," tukasnya. Kepala Kantor Keuangan Anung Indro Nugroho berharap pemerintah pusat mempersiapkan dengan matang rencana memberikan gaji ke-13 itu. Berdasarkan pengalaman pada masa pemerintahan Megawati, Pemkot terpaksa menalangi terlebih dahulu karena dana dari pusat terlambat turunnya. Imron Rosyid