Demokrat Jadi Penentu Nasib Pilkada Langsung  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 25 September 2014 16:57 WIB

Alinasi mahasiswa pro demokrasi berorasi melakukan aksi unjuk rasa menolak RUU Pilkada di Gedung DPRD Sulsel, Makassar, 16 September 2014. TEMPO/Asrul Firga

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Demokrat dipastikan menjadi penentu dihapus atau tidaknya pemilihan langsung dalam revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang tengah dibahas dalam sidang paripurna, Kamis, 25 September 2014. Sebab Demokrat yang bisa memperbanyak jumlah pendukung pemilihan langsung bila paripurna berakhir voting. (Baca: Tolak Pilkada Langsung, Ini Sanksi dari Demokrat)

Merujuk pada absensi terakhir legislator yang hadir dalam paripurna pada pukul 16.00 WIB, kubu pendukung pilkada tidak langsung yang digawangi Koalisi Merah Putih mencapai 246 orang. Adapun kubu pendukung pilkada langsung dari koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya 121 orang. Bila ditambah dengan Demokrat dengan anggota fraksi 129, pendukung pilkada langsung mencapai 250 orang.

Hingga sidang paripurna dimulai, Demokrat ngotot meloloskan opsi ketiga, yakni pemilihan kepala daerah langsung dengan perbaikan. Perbaikan itu, menurut politikus Demokrat Agus Hermanto, perlu diwujudkan dengan membentuk opsi baru. Sebab perbaikan mengatur secara terperinci kelemahan mekanisme pemilihan kepala daerah secara langsung. (Baca: RUU Pilkada, Pemerintah Berusaha Turuti Demokrat)

Agus memisalkan, perlu ada uji publik bagi peserta pilkada. Sehingga pilihan voting menjadi tiga yakni pilkada langsung, pilkada tak langsung, serta pilkada langsung dengan perbaikan. "Kami menghendaki opsi ketiga ini bisa dibentuk," ujar Agus dalam sidang.

Refrizal, politikus Partai Keadilan Sejahtera, membenarkan kubunya berluang besar menang dalam voting bila Demokrat berhasil mendorong opsi baru itu. Sebab jumlah pendukung pilkada langsung berkurang drastis. "Tapi ini bukan soal menang dan kalah, ini soal kemaslahatan umat," ucap dia. (Baca: KPUD Bingung Diminta Siapkan Pilkada Tak Langsung)

TRI SUHARMAN

Berita Terpopuler
SPG Cantik Suzuki Sedot Rp 1 Miliar di IIMS 2014
Apa Keunggulan Industri Otomotif RI dari Thailand?
Kisah SPG IIMS, Rayuan Gombal dan Pelukan Nakal
New Fiesta dan Ecosport, Andalan Ford di IIMS 2014
Mau Jadi SPG Cantik Suzuki? Begini Syaratnya

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

11 Maret 2018

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.

Baca Selengkapnya