2 Tahun Dibui di India, Nelayan Aceh Pulang  

Reporter

Rabu, 24 September 2014 20:28 WIB

Ilustrasi nelayan melaut pada saat cuaca buruk. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Banda Aceh - Setelah bebas dari penjara di India, sebanyak lima nelayan Aceh dipulangkan. Mereka tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Rabu malam, 24 September 2014, sekitar pukul 18.30 WIB.

Berdasarkan pengamatan Tempo, di bandara mereka dijemput oleh para keluarga, pengurus Lembaga Panglima Laot Aceh (Lembaga Adat Nelayan Aceh), dan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh. Dari India mereka didampingi oleh staf KBRI India, Zulfikar. (Baca berita lain: Nelayan Aceh Didenda Rp 15 Juta di India)

Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftachuddin Cut Adek mengatakan mereka yang dipulangkan dari India adalah Dedi Suhardi, 38 tahun, asal Banda Aceh; Marwan, 58 tahun, asal Banda Aceh; M. Nasir, 29 tahun, asal Aceh Besar; Harmi, 28 tahun, asal Aceh Selatan; dan Azhari, 30 tahun, asal Aceh Timur.

Mereka berangkat dari India Selasa tengah malam dan tiba di Singapura Rabu pagi. Selanjutnya mereka menuju ke Kuala Namu di Sumatera Utara dan ke Banda Aceh.

Di Bandara Sultan Iskandar Muda juga terlihat staf dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia yang ikut bersama para nelayan yang tiba di Aceh. “Kami menjemput di Sumatera Utara, sebelum ke terbang ke Banda Aceh,” kata Sahono Budianto, staf di KKP.

Nakhoda perahu, Dedi Suhardi, mengatakan dua tahun lalu mereka berlima mencari ikan dengan perahu Aneuk Rahmad di perairan sekitar Sabang. Keasyikan, mereka tak sadar sudah memasuki perairan Andaman. Mereka pun tertangkap patroli India pada 31 Agustus 2012.

Mereka ditahan di Penjara Mohard Puur, Port Blair, Kepulauan Andaman dan Nicobar. Para nelayan menjalani persidangan sepanjang setahun 8 bulan. “Sidang tak seperti biasanya, kami hanya dilihat sebentar. Berulang-ulang terus seperti itu,” kata Dedi kepada Tempo.

Menurut Dedi, pada awal April 2014, mereka dikunjungi oleh Caecilia Rini Parwati yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris II Koordinator Fungsi Protokol dan Konsulat di KBRI India. Pihak KBRI kemudian mengurus keberadaan mereka sampai mendapat kebebebasan. “Saat itulah kami dapat berharap, kami juga berkesempatan memberi kabar kepada keluarga di Aceh,” ujarnya.

ADI WARSIDI

Berita lain:
Cathay Pacific Akan Gelar Travel Fair Surabaya
APJII Minta Kasus Indosat Merujuk pada UU Telekomunikasi
Suarez Dipastikan Tampil Melawan Evan Dimas Cs

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

5 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

6 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

29 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

38 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

41 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya