TEMPO Interaktif, Serang:Lima hektar areal tambak ikan bandeng di Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten tercemar limbah berancun. Akibatnya, ribuan bandeng di tambak tersebut mati. Beberapa pemilik tambak menuding limbah beracun itu berasal dari pabrik gula milik PT Anggels Produtions, tidak jauh dari lokasi pertambakan. "Selain limbah, pabrik itu juga kerap mengeluarkan bau busuk yang menyebar ke areal tambak," kata Kusnadi, pemilik tambak, Kamis, (12/5). Menurut petambak dari Desa Ragas itu, limbah tersebut tidak hanya mematikan bandeng tapi juga membuat warga di dekat lokasi sering mengalami gatal-gatal. "Sekarang ini, bandeng yang baru kami tabur mati semua karena airnya tercemar limbah,” katanya. Warto, petambak lainnya mengaku sudah beberapa kali mengadukan pencemaran ini ke PT Anggels, tapi pengaduan mereka tidak pernah ditanggapi. Sebelum ada pabrik gula itu, kata dia, petambak tidak pernah dihadapkan oleh masalah limbah. Bandeng yang ditanam pun bisa tumbuh besar dan jadwal panen teratur. Namun, Humas PT Anggels Productions, Warso membatah matinya bandeng milik petambak itu disebabkan oleh limbah dari perusahaannya. Ia juga membantah ada petani tambak yang datang megadukan matinya ikan ke perusahaanya. "Limbah yang kami buang sudah melalui proses dalam instalasi pengolahan air limbah sehingga sudah ramah lingkungan," kata Warso. Namun demikian, kata dia, perusahaannya bersedia membayar gati rugi bila bandeng milik warga itu mati akibat limbah dari perusahaannya. Faidil Akbar
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.