Menteri Agama Suryadharma Ali memberi salam kepada jurnalis di rumahnya, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, (23/5). ANTARA FOTO/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Denpasar - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali meyakini kader partainya tak akan masuk dalam jajaran menteri kabinet Jokowi-JK. "Sejauh ini belum kelihatan ada dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan wilayah (DPW) yang mengkehendaki (masuk ke pemerintahan Jokowi-JK)," kata Suryadharma di Denpasar, Senin, 22 September 2014. (Baca: Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede)
Mantan Menteri Agama itu bahkan menyatakan bila ada kader PPP yang masuk dalam kabinet Jokowi, maka itu bersifat pribadi dan arah koalisi tidak akan berubah, yakni tetap di Koalisi Merah Putih. "Kami akan bersyukur, tapi itu sifatnya pribadi," ujarnya. (Baca: Puan Klaim PPP Bagian dari Koalisi Jokowi-JK)
Meski berada di Koalisi Merah Putih, Suryadharma berujar, PPP tidak akan menjadi partai oposisi. "Kami fokus di parlemen untuk menciptakan keseimbangan eksekutif dan legislatif," ia ujarnya. (Baca juga: Soal PPP-PAN Bergabung, PDIP Menunggu Happy Ending)
Mengenai kehadiran Emron Pangkapi dalam Rakernas PDIP, dia menegaskan hal itu adalah kehadiran pribadi dan tidak mewakili organisasi. "Pak Emron itu sudah dipecat dari keanggotaan partai sehingga tidak berhak mewakili partai dalam acara apa pun," ia menegaskan. Dia juga enggan mempersoalkan sikap PDIP yang justru mengundang pihak Emron. (Baca juga: Datang ke Hajatan PDIP, PPP Tak Izin Prabowo)
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
25 hari lalu
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.