TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi, mengaku kesulitan menggerakkan kinerja kabinet di era pemerintahannya. Alasannya, postur anggaran yang akan disahkan Dewan Perwakilan Rakyat dinilai tak sejalan dengan formasi kabinet yang akan dibentuk. "Nanti akan disesuaikan setelah APBN Perubahan di 2015," ujarnya, Ahad, 21 September 2014. (Baca: Tim Transisi Kritik Pengelolaan Anggaran oleh SBY)
Jokowi mengakui potensi masalah itu muncul lantaran pemerintahannya berencana memisahkan nomenklatur urusan pendidikan tingkat menengah dan pendidikan tinggi dengan kementerian riset. Sementara APBN yang akan disahkan DPR merupakan hasil dari formasi kabinet yang dijalankan era pemerintahan SBY. (Baca: Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun)
Ketua Badan Anggaran, Ahmadi Noor Supit, menyatakan DPR tidak akan mengubah APBN 2015. Menurut dia, problem itu muncul lantaran Jokowi belum memastikan formasi kabinet yang akan dibentuk. Ketidakpastian itu juga membuat fraksi pendukung pemerintahan yang baru kesulitan mengintervensi perubahan postur anggaran 2015. "Kami tak ingin bekerja dua kali. Lebih baik ketuk palu saja APBN yang ada sekarang," ujarnya. (Baca: DPR dan SBY Dilarang Utak-atik RAPBN 2015)
RIKY FERDIANTO
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit
Tidak Jadi Menteri, Abraham Siap Maju Pilpres 2019
Asian Games 2018, Ahok: Jokowi Jadi Sukarno Kedua
Jokowi: Bangsa Besar Tidak Cukup Dibangun Empat Partai
erempuan ini Letakkan Sesajen di Pintu Gedung KPK
Berita terkait
Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh
3 jam lalu
Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan
4 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaNadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar
4 jam lalu
Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit
5 jam lalu
Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali
5 jam lalu
Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh
6 jam lalu
Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo
Baca SelengkapnyaWarga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow
7 jam lalu
Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya
7 jam lalu
Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.
Baca SelengkapnyaKuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat
8 jam lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
10 jam lalu
Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi
Baca Selengkapnya