Berkah Hujan, Mutu Udara Sumatera Barat Membaik

Reporter

Sabtu, 20 September 2014 19:45 WIB

Pengendara sepeda motor dan mobil melintasi jalan yang diselimuti kabut asap di daerah Batu Hampa, Kabupaten Limo Puluah Kota, Sumatera Barat, (1/3). Masyarakat dihimbau untuk mengenakan masker bila keluar rumah, untuk mencegah terkena penyakit ISPA. ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

TEMPO.CO, Padang - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat merata mengguyur Sumatera Barat, Sabtu, 20 September 2014. Hujan yang turun sejak pagi hingga sore ini membuat kabut asap mulai menipis.

"Asapnya sudah mulai berkurang," ujar Kepala Badang Penanggulangan Bencana Daerah Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Irfan, Sabtu, 20 September 2014. Namun, hujan tak membuat kabut asap hilang. Sebab, sumber asap berasal dari daerah tetangga. "Masih ada, tapi sudah mulai menipis," ujar Irfan. (Baca: Hujan Turun, Kualitas Udara di Riau Membaik).


Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota menetapkan status siaga darurat bencana asap sejak kemaren, Jumat, 19 September 2014. Status ini ditetapkan hingga sepekan ke depan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Padang mencatat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini hampir merata terjadi di daerah Sumatera Barat. "Hampir semua daerah pesisir pantai barat Sumatera Barat hujan," ujar Kepala Observasi dan Informasi BMKG Padang, Budi Samiaji. (Baca: Puncak Kebakaran Sumatera Diprediksi Akhir September).

Data BMKG menyebutkan potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di 12 kabupaten/kota Sumatera Barat. Di antaranya, Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Kota Pariaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Agam dan Kabupaten Solok.

Potensi hujan lebat pada Sabtu sore hingga malam tejadi di Mentawai, Agam, Padang, Pasaman Barat, Kota Pariaman, Padang Pariaman dan sebagian Pasaman Barat. Lalu, hujan ringan pada sore hingga malam terjadi di Sawahlunto, Sijunjung, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Payakumbuh, sebagian Solok Selatan dan sebagian Sijunjung. (Baca: Sumatera Selatan Siaga Darurat Asap 10 Hari).

Ratanya hujan terjadi di Sumatera Barat membuat kualitas udara terus membaik. Data Stasiun Pemantau Atmosfer Global (Global Atmosphere Watch/GAW) Bukittinggi menyebutkan tingkat konsentrasi aerosol atau partikel debu (PM10) 25 mikrogram per meter kubik. Angkat ini termasuk dalam katergori baik.

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga mengguyur Kota Bukittinggi sejak sore kemaren hingga Sabtu sore ini. Kondisi itu membuat kualitas udara membaik," ujar Kepala BPBD Bukittinggi Asri, Sabtu 20 September 2014.

Menurut Asri, kualitas udara juga membaik. Sekarang PM 10 mencapai 25 mikrogram per meter kubik. "Dibanding beberapa hari belakangan ini, kualitas udara mulai membaik," ujarnya.

ANDRI EL FARUQI



TERPOPULER
Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?
NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat
Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi
Kalkulasi SBY Pakai Pesawat Presiden dan Carteran ke Luar Negeri

Advertising
Advertising

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

10 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

13 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

13 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

20 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya