TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Tim Transisi Akbar Faizal mengatakan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, akan membuat kontrak dengan kandidat menteri. Isinya, ujar Akbar, terkait dengan yang boleh dan tidak dilakukan saat menjadi menteri. (Baca: Ditawari Jadi Menteri, Sri Mulyani Tersenyum)
"Jokowi-JK yang lebih tahu detailnya," ujar Akbar saat ditemui di Rumah Transisi, Jumat, 19 September 2014. Akbar menuturkan kontrak itu memuat tentang hak dan kewajiban selama menjabat. Kontrak juga memuat sanksi yang akan diberikan bila kinerja mereka buruk. (Baca: Chatib Diperkirakan Bertahan dalam Kabinet Jokowi)
Menurut Akbar, menteri era Jokowi-JK harus fokus bekerja sesuai dengan tugasnya. "Misalnya, Menteri Pariwisata ya tugasnya berjualan, bagaimana caranya mendatangkan wisatawan ke dalam negeri," kata Akbar. (Baca: Jokowi Pilih Menkeu Konservatif, tapi Ekspansif)
Selain itu, ujar Akbar, menteri pemerintahan Jokowi-JK harus menunjukkan perilaku hemat. Karena Jokowi ingin menghemat anggaran, tutur dia, akan ada pemotongan anggaran di kementerian. "Misalnya, mengurangi biaya perjalanan dinas." (Baca: Jadi Menteri Jokowi, Gerindra: Insya Allah, Kami Tolak)
Akbar menuturkan Tim Transisi telah membuat sandaran untuk menteri Jokowi-JK nanti. Ada dua sandaran untuk program kementerian, yakni Trisakti dan Nawacita alias sembilan program prioritas Jokowi-JK. Dengan ini, kata dia, harapan Jokowi agar menteri bisa langsung bekerja bisa tercapai. (Baca juga: Demokrat Merapat, JK Siapkan Kursi di Kabinet)
SUNDARI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris
Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang
Beli Honda HR-V, Berapa Harganya?
Berita terkait
Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh
6 jam lalu
Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan
7 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaNadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar
7 jam lalu
Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit
7 jam lalu
Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali
8 jam lalu
Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh
9 jam lalu
Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo
Baca SelengkapnyaWarga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow
10 jam lalu
Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya
10 jam lalu
Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
13 jam lalu
Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi
Baca SelengkapnyaRespons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo
13 jam lalu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo
Baca Selengkapnya