Saksi Kunci AKBP Idha Dibekuk di Jakarta  

Reporter

Kamis, 18 September 2014 13:19 WIB

AKBP Idha Endri Prastiono menuju ruang tahanan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, 9 September 2014. Idha dipulangkan setelah Polisi Diraja Malaysia tidak berhasil membuktikan keterkaitan mereka dengan jaringan narkoba internasional. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Pontianak - Polisi menangkap terpidana kasus narkoba, Abdul Haris alias Juharno, 48 tahun, yang kabur dari penjara sejak Juli lalu. Setelah menghilang lebih dari satu bulan, lelaki itu dibekuk di Jalan Mangga Besar 9, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis dinihari, 18 September 2014.

“Abdul Haris sudah divonis 10 tahun 7 bulan,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Widodo, Kamis, 18 September 2014. Penangkapan Abdul ini menjadi perhatian polisi karena lelaki ini dianggap menjadi saksi kunci kasus penggelapan barang bukti yang dilakukan Ajun Komisaris Besar Idha Endri Prastiono. (Lihat: Ini AKBP Idha, Perwira yang Ditangkap di Malaysia)

Abdul Haris adalah anggota sindikat narkoba internasional. Dia ditangkap Polda Kalimantan Barat pada Agustus 2013, bersama dua warga Malaysia. Barang bukti yang disita berupa ribuan pil ekstasi dan 5 kilogram sabu.

Penyidikan kasus ini dipimpin oleh AKBP Idha Endri Prastiono. Diduga, saat itulah Idha memanipulasi barang bukti dengan menukar pil ekstasi dan sabu dengan barang palsu. Dalam kejahatan itu, Idha dibantu oleh anak buahnya, Sunardi dan Tris Nanto. Kedua polisi itu saat ini masih buron, “Termasuk satu informan polisi yang ternyata menjadi otak dalam kasus penggelapan barang bukti ini,” kata Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Arief Sulistyanto.

Tugas perburuan para buronan itu diserahkan kepada Direktorat Reserse Narkotika di bawah pimpinan Komisaris Besar Handy Handono. Handy diberi waktu hingga 19 September 2014 untuk membekuk buronan itu. “Kita tunggu saja,” kata Arief.

Beberapa anggota polisi yang mengetahui kasus Idha secara langsung maupun tidak langsung juga sudah diperiksa. Di antaranya Brigadir Aksal, bintara yang disuruh Idha untuk mengirimkan mobil Mercedes Benz C 200 milik Aciu, bandar narkoba warga Malaysia. Mobil itu diduga dikuasai Idha. “Aksal anak buah Idha Endri. Tapi semenjak Idha Endri dimutasi, dia sudah berusaha mengelak,” kata Arief. (Lihat: Kapolda Kalbar Beberkan Dosa AKBP Idha Endri)

Nama Idha Endri menjadi sorotan masyarakat setelah dia ditangkap Kepolisian Diraja Malaysia karena diduga terlibat penyeludupan Narkoba. Selain Idha, polisi jiran juga menahan Brigadir Kepala Harahap. Polisi melepas kedua orang itu karena bukti-bukti tentang keterlibatan mereka kurang kuat.

ASEANTY PAHLEVI

Baca juga:

Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik

Berita terkait

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

5 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

5 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya