Perubahan Kementerian Butuh Dana Miliaran Rupiah

Reporter

Kamis, 18 September 2014 07:47 WIB

Jokowi-Jusuf Kalla, beri keterangan pers usai pertemuan tertutup, di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jakarta, 15 September 2014. Jokowi umumkan susunan kabinetnya akan terdiri dari 34 kementerian yang akan diisi oleh 18 kalangan profesional dan 16 kalangan profesional partai politik. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Tim Transisi Andi Widjojanto mengatakan perubahan nomenklatur satu kementerian akan memakan biaya Rp 80-120 miliar. Sebab, pengaruh perubahan tidak hanya di tingkat kementerian. “Biaya itu besar, karena pengaruhnya hingga pemerintah daerah," ujar Andi di Rumah Transisi, Jakarta, Selasa, 16 September 2014.

Andi menuturkan perubahan atau pergantian nomenklatur juga akan menyebabkan pemerintah daerah harus menyesuaikan nomenklatur dinas di daerah masing-masing.

Selain itu, menurut dia, perubahan nomenklatur akan berdampak pada rencana pemerintah daerah ke depan. "Kami tidak bisa serta-merta menghilangkan kementerian atau direktorat jenderal secara tiba-tiba, karena masing-masing masih punya tanggung jawab perencanaan anggaran sampai Desember."

Senin lalu, presiden terpilih Joko Widodo mengumumkan 34 kementerian. Namun ia menghapus jabatan wakil menteri, kecuali di Kementerian Luar Negeri. Jokowi juga mempertahankan tiga kementerian koordinator, mengganti nomenklatur, serta menggabungkan beberapa kementerian.

Menteri Pertanian Suswono mendukung penggabungan Kementerian Pertanian dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi Kementerian Kedaulatan Pangan. “Apa pun yang dalam rangka efisiensi memang harus kita dukung,” ujarnya. Menurut dia, dengan adanya efisiensi, anggaran bisa ditekan.

Adapun soal peleburan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhary menilai hal itu memiliki lebih banyak kekurangan dibanding kelebihannya. Menurut dia, ada empat kekurangan. Pertama, sektor industri tidak akan tertangani dengan baik. Kedua, kementerian akan membutuhkan waktu cukup lama untuk menata organisasi dan sumber daya manusia. Ketiga, akan ada biaya tambahan untuk pembuatan logo dan kop surat. Keempat adalah penyesuaian tugas pokok karena pegawai tidak bisa dikurangi. "Sedangkan keuntungannya hanya kebijakan industri dan perdagangan di satu tangan."

GANGSAR PARIKESIT | PRIO HARI KRISTANTO | SAID HELABY







Berita Terpopuler
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP






Advertising
Advertising

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.

Baca Selengkapnya

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.

Baca Selengkapnya

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya