Sebuah pamflet tanda libur terpasang di salah satu wisma di lokalisasi Gang Dolly, Surabaya, 27 Juni 2014. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Transaksi seks di kawasan Dolly-Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Surabaya, setelah penutupan sudah meredup. Geliat aktivitas baru tampak pada malam hari. Kondisi Dolly sudah tak seramai dulu.
Pendiri Yayasan Abdi Asih, Lilik Sulistyowati, mengatakan transaksi pekerja seks dan pelanggan berpindah ke kawasan Kembang Kuning yang masih satu kecamatan dengan Dolly-Jarak, yakni Kecamatan Sawahan. "Mereka larinya ke Kembang Kuning. Tapi modusnya seperti apa, saya enggak tahu," kata Vera, Selasa, 16 September 2014. (Baca juga: PSK Eks Dolly Terjaring Razia di Lumajang)
Kembang Kuning merupakan area pemakaman dengan lahan yang sangat luas. Lokasinya tidak jauh dari Gang Dolly dan Jalan Jarak. Minimnya penerangan membuat area tersebut berpotensi sebagai sarang kriminalitas. Dari pesta minuman keras hingga transaksi seks.
Kompleks makam yang juga dikenal dengan nama Cemoro Sewu ini selama ini dikenal dengan kegiatan prostitusi. Hanya, tempat itu sering dipakai para waria menjajakan tubuhnya. Eksekusi biasanya dilakukan di sekitar batu nisan ataupun makam yang sebagian besar berkeramik. Mereka beroperasi mulai malam hingga menjelang subuh.
Sur, warga Putat Jaya, mengatakan hampir semua wisma bordil sudah tidak lagi beroperasi. Tidak ada lagi perempuan-perempuan berjejer di sofa merah di balik kaca yang diterangi lampu. Tidak ada pula para muncikari yang terang-terangan menawarkan perempuan pekerja seks kepada pria hidung belang. "Hanya ada beberapa rumah karaoke yang masih buka," ujarnya.
Meski begitu, Sur menuturkan bisnis pemuas syahwat itu kini berpindah ke tempat lain. Sejumlah muncikari masih aktif mencari pelanggan yang melintasi kawasan Dolly-Jarak. "Tapi transaksinya di tempat lain, enggak di sini," ujarnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya Irvan Widyanto mengakui sempat menemukan para pekerja seks yang beroperasi di lokasi Kembang Kuning. Pihaknya, kata dia, terus mengadakan razia rutin setiap hari untuk menertibkan aktivitas prostitusi sebagai bukti komitmen Pemerintah Kota Surabaya menutup kawasan lokalisasi prostitusi. (Baca: Satpol PP Surabaya Kaget Menangkap Belasan PSK) AGITA SUKMA LISTYANTI