Titik Api di Riau Makin Banyak  

Reporter

Selasa, 16 September 2014 12:39 WIB

Gumpalan asap membumbung tinggi dari kebakaran di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau (6/3). ANTARA /FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru - Titik api di wilayah Riau pada pagi ini, Selasa, 16 September 2014 meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya. Kepala Divisi Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional Agus Wibowo mengatakan saat ini ada 114 titik api yang tersebar di wilayah Riau, naik dibanding hari sebelumnya yang hanya 94 titik api.

Jarak pandang juga terbatas hanya 1.000 meter. "Titik api tersebut berdasarkan pantauan satelit pukul 05.00 pagi tadi," kata Agus, melalui pesan singkat, Selasa, 16 September 2014.

Penyebaran titik api terbanyak berada di Pelalawan sebanyak 38 titik api, disusul Kuantan Singingi 16 titik api, Indragiri Hulu 21 titik api, Indragiri Hilir 16 titik api, Kampar 13 titik api, Bengkalis lima titik api, Rokan Hilir dua titik api, Siak dua titik api dan Meranti dua titik api. (Baca: Asap Riau Diduga Kiriman dari Sumatera Selatan)

Berdasarkan pantauan Tempo, kabut asap pekat mulai turun sejak sore hari kemarin, Senin, 15 September 2014. Papan Indeks Standar Pencemaran Udara menunjukkan kualitas udara dalam kondisi sedang atau nyaris tidak sehat. (Baca: Kabut Asap, Pesawat Tak Bisa Mendarat di Jambi)

Analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Indah, Devi, menyebut kondisi cuaca di wilayah Riau diselimuti asap. Kondisi semakin pekat pada malam hari dengan jarak pandang menurun mencapai 600 meter. Namun, jarak pandang membaik pada pagi hari menjadi 1000 meter. (Baca: Hot Spot di Sumatera Selatan Terus Bertambah)

Indah mengatakan kabut asap semakin pekat karena kemunculan titik api di sejumlah wilayah Riau ditambah kiriman asap dari Sumatera Selatan dan Jambi yang dibawa oleh pergerakan angin dari selatan ke utara Sumatera. "Cuaca Riau umumnya cerah berasap. Potensi hujan ringan di Riau bagian utara dan barat, temperatur suhu 31-33 derajat Celsius," katanya.

Duty Manajer Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Baiquni menyebut kabut asap di Riau sempat mengganggu jadwal penerbangan. Beberapa pesawat sempat terlambat mendarat di bandara meski tak lama. Jadwal keberangkatan dan kedatangan tetap normal. "Bandara masih normal dan lancar," katanya.

Kepala Bidang Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan BNPB telah mengerahkan satu helikopter Bolco dan satu Sikorsky untuk water bombing. Sebanyak 300 personel TNI dan Polri dikerahkan guna memadamkan titik api.

RIYAN NOFITRA

Berita Terpopuler
Ratusan Warga Prancis Berjihad untuk ISIS
Kapolri Didesak Ungkap Penyebab Jatuhnya MH370
Pengamat: Kabinet Jokowi Lebih Reformis dari SBY
Anggota DPRD Jakarta, Makan Uang Rakyat dan Bolos Rapat
Sore Ini, Kabinet Jokowi Diumumkan


Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

49 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

56 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya