Polisi Tangkap Sayidah, Penipu Bisnis Online

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 15 September 2014 16:07 WIB

Businessdealentertainment.com

TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung membekuk Sayidah, pelaku penipuan dalam bisnis online telepon genggam yang diburu banyak korbannya. Dari sedikitnya 33 korban yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, Sayidah diduga meraup duit puluhan miliar rupiah.

Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi menjelaskan tersangka menawarkan telepon genggam aneka merek dan jenis lewat media sosial Facebook dan Blackberry Messenger dengan harga lebih murah dari harga pasar, yakni di kisaran Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta.

"Banyak orang melihat Facebook tersangka lalu tertarik membeli dan mentransfer uangnya (ke rekening tersangka). Tapi setelah uang ditransfer, barangnya tidak dikirim oleh tersangka dan uang korban juga tidak dikembalikan tersangka sampai sekarang," ujar Mashudi di kantornya, Senin, 15 September 2014.

Ia mengatakan para korban yang tetipu berasal dari berbagai daerah, antara lain Bandung, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Semarang, Kendal, Surabaya, Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Palembang, Gorontalo dan Kalimantan Barat.

"Yang sudah melaporkan tersangka ada 33 korban dari seluruh Indonesia. Mereka mengaku tertipu Rp 500 juta sampai miliaran rupiah oleh tersangka," kata Mashudi. Tersangka dijerat Pasal 378 dan 372 KUHP. "Dengan ancaman di atas 5 tahun penjara," kata Mashudi.

Sayidah, warga Jakarta, mengakui dirinya ditangkap polisi dengan tuduhan menipu puluhan orang. Wanita cantik 32 tahun ini mengaku menjual telepon genggam aneka jenis dan merek sejak empat tahun lalu secara online dengan harga 20 persen lebih murah dari harga pasar.

"Per jenis handphone ada yang bisa laku sampai 50 ribu unit. Konsumen ada yang beli (memborong) sampai Rp 4 miliar," ujar Sayidah di markas Polrestabes Bandung. Ia mengaku sedikitnya ada 26 pembeli yang akan menjual lagi barangnya. Para pembeli ini telah mentransfer duit dan hingga kini tak bisa dia kirimi barang.

"Sebenarnya (mereka jadi korban) karena saya bisnis dengan tutup lubang gali lubang," aku Sayidah. Barang dia beli dengan duit sebagian korban buat memenuhi pesanan klien atau korban yang lain. "Barangnya saya beli dari supplier dengan harga pasaran, tapi saya jual dengan harga miring," kata dia.

Kepala Reserse Kriminal Ajun Komisaris Besar Nugroho mengatakan Sayidah dicokok begitu terlacak tengah berada di kawasan Jalan Pahlawan, Kota Bandung. Sejak itu tersangka diperiksa berdasarkan kesaksian korban pelapor dari berbagai daerah. "Kerugian materi para korban kalau dijumlah total sekitar Rp 20 miliar," ujar Nugroho.

ERICK P. HARDI

Terpopuler:
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Pilkada Langsung Boros? Ini Bantahannya
Koalisi Merah Putih Jalani Strategi Bumi Hangus
Menelisik Pengurusan Pelat Nomor Cantik Mobil Mewah
SBY: Partai Demokrat Bukan Koalisi Merah Putih






Berita terkait

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

6 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

15 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.

Baca Selengkapnya