Siswa Gunung Kidul Tunggu Buku Kurikulum 2013  

Reporter

Minggu, 14 September 2014 06:26 WIB

Siswa Siswi mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah SD 01 Menteng dengan menggunakan buku kurikulum 2013 yang difotocopy di Jakarta, 14 Agustus 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan ribu pelajar tingkat sekolah menengah pertama dan menengah atas/kejuruan di Kabupaten Kidul sampai pertengahan September 2014 belum menerima buku pegangan kurikulum 2013. “Kami dijanjikan lagi pihak percetakan paling lambat akhir September ini semua buku tingkat SMP dan SMA terkirim semua,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul Bahron Rosyid kepadaTempo, Sabtu, 13 September 2014.

Menurut Bahron, percetakan asal Semarang dan Jakarta yang mestinya mendistribusikan buku ke wilayahnya sudah tiga kali berjanji saat ditanya ihwal kepastian distribusi buku-buku tersebut. Awalnya pihak percetakan pemenang tender Kementerian Pendidikan itu menjanjikan pertengahan Agustus, lalu mundur akhir Agustus, kemudian awal September, dan terakhir mundur lagi akhir September. (Baca: Serikat Guru: Jokowi Jangan Pilih Nuh Jadi Menteri).

“Alasan mereka, stok buku yang sudah dicetak habis, jadi harus menunggu cetak lagi untuk jatah kami,” katanya. Menurut informasi yang diterima Bahron, percetakan tersebut kesulitan biaya untuk membeli kertas dari perusahaan kertas karena harga kertas di pasaran kini melambung. “Kabarnya, Kementerian juga sudah membantu percetakan yang kesulitan biaya itu melalui kemudahan pinjaman kredit di perbankan untuk mempercepat distribusi,” kata Bahron.

Ia mengaku tak tahu kondisi persis penyebab sengkarut buku kurikulum 2013 itu. Bahron juga tak menemukan adanya laporan bahwa buku yang belum diterima siswa tersebut sudah beredar bebas di pasaran. (Baca: Kota Makassar Belum Terima Buku Kurikulum 2013).

Staf Bidang Penilaian dan Pengawasan Kurikulum SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, Sulistyana, sangat menyesalkan molornya distribusi buku-buku itu. Namun ia tak bisa berbuat banyak.

Sulistyana, yang juga guru pengampu mata pelajaran matematika, menuturkan, dari lima bab semester satu yang harusnya diajarkan, sudah dua bab materi dari soft file buku kurikulum itu digandakan sendiri. Sebab, untuk menggandakan semua materi, biayanya terlewat mahal dan sekolah tak ada dana. (Baca: Daerah Kecewa Distribusi Buku Kurikulum 2013 Molor).

"Untuk fotokopi, kadang dana dari kas sekolah, kadang kantong sendiri,” katanya. Untuk penggandaan materi buku itu dengan fotokopi, dua siswa mendapat satu bab materi.

Selama 20 tahun berprofesi menjadi guru SMP, Sulistyana mengaku baru kali ini merasa kegiatan belajar-mengajar terganggu akibat distribusi buku yang amburadul.

PRIBADI WICAKSONO







TERPOPULER
Surya Paloh Temui Petinggi Partai Komunis Cina

Wanita Ini Teror Tetangga Demi Rumah Impian

5 Senyawa yang Baik untuk Kesehatan Mata

Kapolri Tahu Misteri Penyebab Hilangnya MH370


Advertising
Advertising

Berita terkait

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

32 hari lalu

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

33 hari lalu

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan pun dianggapnya rancu dengan Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

34 hari lalu

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

Penjelasan menyusul hangatnya perbincangan mengenai Pramuka beberapa hari belakangan menyusul terbitnya Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

22 Agustus 2023

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?

Baca Selengkapnya

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

6 Agustus 2023

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

Kurikulum Merdeka dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknoligi pada tahun 2022 sebagai pengganti kurikulum 2013.

Baca Selengkapnya

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

20 Juli 2023

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah memiliki sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya adalah tidak semua guru mau move on.

Baca Selengkapnya

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

13 Juli 2023

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

Kurikulum Merdeka merupakan konsep pembelajaran bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa.

Baca Selengkapnya

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

12 Juli 2023

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Terdapat beberapa perbedaan dari Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya