Pihak WW Siapkan 3 Saksi Pelecehan Gubernur Riau  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 13 September 2014 06:44 WIB

Elza Syarif. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Jakarta: Elsa Syarief, kuasa hukum WW, korban dugaan pelecehan seksual oleh Annas Maamun, Gubernur Riau, mengatakan dia mempunyai dua saksi untuk menguatkan dugaan perbuatan asusila Annas. Dua saksi tersebut adalah korban dugaan pelecehan Annas sebelumnya.

"Nantinya para korban akan memberi kesaksian satu sama lain," kata Elsa ketika dihubungi pada Jumat, 12 September 2014. (Baca: 8 Kontroversi Gubernur Riau yang Jadi Sorotan )

Sampai saat ini Elsa masih merahasiakan identitas tiga korban. Elsa mengatakan pihaknya masih sibuk mengumpulkan alat bukti lain untuk membantu pemeriksaan oleh polisi.

Sebagaimana diketahui, WW melaporkan dugaan pelecehan seksual oleh Annas ke Mabes Polri pada 27 Agustus 2014 lalu. Dalam laporan polisi Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim, Annas diduga melanggar pasal 289 KUHP tentang pemaksaan seseorang melakukan perbuatan cabul. Annas diduga melecehkan WW di rumah pribadinya di Jalan Belimbing, Pekanbaru pada 30 Mei 2014. (Baca: Annas Maamun Curhat Soal Isu Asusila)

Bukti lain yang Elsa siapkan adalah uang sejumlah Rp 10 juta. Uang itu adalah pemberian Annas kepada WW pada 30 Mei 2014. Uang itu diberikan dari kantong pribadi Annas yang disimpan di balik kaus kakinya secara cuma-cuma. Namun pihak Annas berdalih uang tersebut sebagai bantuan yang dimohonkan WW untuk biaya mencetak undangan seminar.

Namun menurut ayah WW, Soemardi Taher, uang tersebut sulit dibuktikan sebagai hasil pemberian Annas. Taher mengatakan uang itu sudah masuk dalam rekening WW. "Jadi nomor seri uangnya tidak mungkin berurutan lagi," kata Taher yang juga mantan anggota DPD ketika dihubungi pada Jumat, 12 September 2014. (Baca: Isu Asusila, Gubernur Annas Maamun Bungkam)

Sebelumnya pada 11 September 2014, Annas melaporkan WW ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI atas dugaan fitnah, pencemaran nama baik, dan pemerasan. Dia juga membantah telah melecehkan WW.

"Saya bersumpah demi Allah, saya tidak melakukan apa-apa terhadap WW. Tidak terjadi apa-apa di antara kami," ujar Annas pada Kamis 11 September 2014.

ROBBY IRFANY










Terpopuler lainnya:

Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
Ini Keunggulan iPhone 6 Ketimbang iPhone Lama
Benda Ini Wajib Dibawa Jokowi-Iriana ke Istana
Hari Ini, Harga Elpiji Naik Rp 18 Ribu per Tabung

Advertising
Advertising

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

41 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

44 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

45 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

47 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

49 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya