Perpres Waduk Jatigede Akan Dibahas Kabinet  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Kamis, 11 September 2014 23:40 WIB

Suasana areal pesawahan yang akan terendam oleh Waduk Jatigede di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (11/9). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan rancangan peraturan presiden tentang ganti rugi lahan Waduk Jatigede akan dibahas di rapat kabinet bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Mudah-mudahan mendapat persetujuan sidang kabinet, sehingga perpres yang ada bisa dikeluarkan," katanya setelah memimpin rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat di gedung Pakuan, Rabu, 10 September 2014.

Menurut dia, penuntasan pembahasan soal percepatan penyelesaian Waduk Jatigede menjadi salah satu bahan diskusi dalam rapat koordinasi yang rampung menjelang tengah malam itu. Rapat itu dihadiri sejumlah menteri, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, serta sejumlah kepala daerah di Jawa Barat.

Rapat koordinasi yang sengaja digelar di Bandung itu membahas percepatan proyek-proyek infrastruktur di Jawa Barat. Sejumlah keputusan telah diambil dalam rapat itu, termasuk soal percepatan penyelesaian masalah Waduk Jatigede. "Kita membahas bagaimana mempercepat selesainya Waduk Jatigede dan bisa diairi segera," ujarnya.

Menurut dia, peraturan presiden itu dibutuhkan sebagai payung hukum penggantian kerugian warga bekas penghuni lahan Waduk Jatigede, sehingga penggenangan bisa segera dilakukan. "Masalah-masalah terkait dengan kehutanan, perpindahan penduduk dan lainnya itu bisa secara paralel akan diselesaikan setelah payung hukum ini mendapat kepastian," kata Chairul.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan konstruksi waduk sudah hampir tuntas. Program berikutnya adalah menutup waduk untuk diisi air. Saat ini penggenangan belum bisa dilakukan karena lahan itu masih dihuni warga. Sebagian masih punya hak mendapat ganti rugi, sisanya sudah menerima ganti rugi tapi masih menghuni area genangan waduk. "Sebagian besar yang tinggal di situ tidak punya hak apa-apa lagi, tinggal di situ secara ilegal. Itu memerlukan perpres untuk membayar mereka, semacam kadeudeuh," katanya.

Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Dedy Supriadi Priatna mengatakan, jika peraturan presiden itu bisa diputuskan terbit hari ini, selambat-lambatnya penggenangan akan mulai dilakukan November. "Awalnya September," ujarnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan rapat koordinasi itu menyepakati penggunaan data penduduk hasil verifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Adapun penghitungannya menggunakan hasil appraisal konsultan yang ditunjuk Kementerian Keuangan. "Dari situ dihasilkan jumlah dana yang paling akhir," ucapnya.

Gubernur yang akrab disapa Aher itu berharap sebagian dana ganti rugi yang dipayungi perpres itu bisa masuk dalam APBN Perubahan tahun ini. Setelah perpres terbit, tinggal rincian teknis penggenangan yang harus dibahas. Proses penggenangan tidak bisa cepat. Salah satu alasannya adalah lokasi genangan harus dibersihkan, di antaranya, dengan menebangi pepohonan di wilayah genangan itu. Proses ini memakan biaya hingga Rp 130 miliar.

Sedikitnya terdapat 810 ribu pohon di atas lahan Perhutani seluas 1.391 hektare yang harus ditebang. Bangunan, situs dan infrastruktur lain juga harus dihilangkan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja mengatakan rincian ganti rugi berubah total dalam rancangan peraturan presiden itu. Salah satunya, jatah hidup yang sebelumnya dihitung 12 bulan menjadi 6 bulan. Lalu data warga yang tinggal di wilayah tergenang disepakati berdasarkan hasil verifikasi BPKP pada Juli 2014, yakni 11.469 keluarga.

Deny mengatakan penyelesaian persoalan yang masih mengganjal, yakni moratorium Menteri Kehutanan yang melarang proses alih fungsi lahan, menunggu pelantikan presiden baru. "Pak Menko Perekonomian berjanji besok akan membicarakan itu dengan Menteri Kehutanan, mestinya itu bisa dikecualikan," katanya.

AHMAD FIKRI

Terpopuler:

Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono?
Dulu ABRI Masuk Desa, Jokowi Mau Drone Masuk Desa

Berita terkait

Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

32 hari lalu

Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

Peneliti BRIN merekomendasi optimalisasi Waduk Jatigede untuk mengatasi rendahnya tingkat akses air bersih di wilayah Cirebon Raya.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Buka Suara Soal Isu CT Ambil Jatah Rights Issue

20 Oktober 2022

Bos Garuda Buka Suara Soal Isu CT Ambil Jatah Rights Issue

Garuda akan melaksanakan rights issue pada Desember 2022. Direktur Utama Garuda yakin perseroan bisa mengantongi modal tambahan Rp 14,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Pertamina Diprediksi Tekor Triliunan, CT Klaim Tak Bakar Duit

20 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Pertamina Diprediksi Tekor Triliunan, CT Klaim Tak Bakar Duit

Berita mengenai Pertamina yang diprediksi tekor hingga Rp 190,8 triliun menjadi isu yang paling menarik perhatian pembaca sepanjang Kamis, 19 Mei.

Baca Selengkapnya

Chairul Tanjung Klaim Allo Bank Beda dengan Bank Digital Lain

19 Mei 2022

Chairul Tanjung Klaim Allo Bank Beda dengan Bank Digital Lain

Chairul Tanjung mengatakan Allo Bank memiliki salah satu kategori layanan yang memungkinkan masyarakat yang tak memiliki KTP bisa menjadi nasabah.

Baca Selengkapnya

Chairul Tanjung Sebut Allo Bank Bisa Jadi Super App dalam 3 Tahun

19 Mei 2022

Chairul Tanjung Sebut Allo Bank Bisa Jadi Super App dalam 3 Tahun

Chairul Tanjung (CT) menargetkan hingga akhir 2022, Allo Bank dapat menyalurkan kredit sebesar Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun.

Baca Selengkapnya

Anaknya Jadi Staf Khusus Jokowi, Ini Kata Chairul Tanjung

22 November 2019

Anaknya Jadi Staf Khusus Jokowi, Ini Kata Chairul Tanjung

Putri Indahsari Tanjung, CEO sekaligus Founder Creativepreneur yang merupakan anak dari pengusaha Chairul Tanjung.

Baca Selengkapnya

Normalisasi Waduk, Apa Kabar Waduk di Marunda Kini?

26 Oktober 2019

Normalisasi Waduk, Apa Kabar Waduk di Marunda Kini?

Pembangunan ataupun normalisasi waduk di Kecamatan Marunda, Jakarta Utara terbengkalai selama lebih kurang empat tahun.

Baca Selengkapnya

Pengerjaan Proyek PLTA Waduk Jatigede Tembus 70 Persen

23 Oktober 2019

Pengerjaan Proyek PLTA Waduk Jatigede Tembus 70 Persen

Pengerjaan PLTA waduk Jatigede di Sumedang menembus 70 persen dengan berhasilnya penggalian saluran air di Headrace Tunnel sepanjang 2.218,73 meter.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Andalkan Ini Buat Antisipasi Banjir Jakarta

14 September 2019

Anies Baswedan Andalkan Ini Buat Antisipasi Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pemerintah telah siap menghadapi datangnya musim hujan dan potensi banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jawa Barat Incar Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Jatigede

4 September 2019

Jawa Barat Incar Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Jatigede

Pemerintah Jawa Barat meminta pusat agar memutuskan Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan (PJKP) proyek SPAM waduk Jatigede diserahkan ke Jawa Barat.

Baca Selengkapnya