Dalih Demokrat Pilih Pilkada Tak langsung  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 9 September 2014 11:18 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Max Sopacua (kiri). ANTARA/Jafkhairi

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menegaskan posisinya yang setuju dengan mekanisme pemilihan kepala daerah secara tidak langsung atau melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua mengatakan pemilihan kepala daerah melalui DPRD itu juga termasuk semangat demokrasi.

"Jangan mengkonotasikan Orde Baru, Orde Lama, dan Orde Reformasi hanya satu item, yaitu pada pilkada langsung atau tidak langsung. Kalau itu dirasakan mewakili rakyat, kenapa tidak kita lakukan," kata Max kepada Tempo saat meninggalkan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 8 September 2014. (Baca: UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur)

Sesuai Rapat Paripurna DPR, Ketua Panitia Kerja RUU Pilkada Abdul Hakam Naja menyatakan finalisasi RUU Pilkada dilakukan pekan ini. Partai Koalisi Merah Putih, termasuk Demokrat, dalam pembahasan RUU Pilkada di Wisma Kopo Bogor, Jawa Barat, 1-3 September 2014, mendukung opsi kepala pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih oleh anggota DPRD.

Pemilihan kepala daerah, baik gubernur, bupati, maupun wali kota, oleh anggota DPRD juga demokratis. Menurut Max, proses pemilihan anggota DPRD dilakukan secara langsung oleh rakyat. Terlalu naif, kata dia, pandangan yang menyebutkan pilkada tak langsung dianggap seperti kembali ke Orde Baru.

"Mari kita berpikir rasional dan berhitung, berapa besar biaya yang selama ini dikeluarkan oleh sebuah pemerintah daerah atau oleh seorang kandidat dalam pemilihan langsung. Pilkada di Jawa Timur yang lalu bahkan menghabiskan biaya triliunan rupiah," ujarnya. (Baca: PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo)

Menurut Max, biaya besar hingga triliunan rupiah yang dihabiskan dalam pilkada langsung, seperti yang terjadi di berbagai daerah, membuat publik bertanya asal biaya tersebut. Dengan biaya yang besar, kata dia, kepala daerah terpilih berutang nantinya ke berbagai pihak, yang akibatnya menimbulkan korupsi dan permainan proyek.

Max mengakui pemilihan kepala daerah oleh anggota DPRD juga tetap memungkinkan terjadinya korupsi dan politik uang. "Tapi itu nanti akan bisa terpantau dengan mudah, karena dalam desain pilkada oleh DPRD, KPK akan dilibatkan," ujar anggota Komisi Pertahanan asal daerah pemilihan Jawa Barat ini.

RIDHO JUN PRASETYO



Baca juga:
Megawati: Saya Bisa Ngamuk Lho!
Jokowi Diminta Bernyali Ungkap Dalang Kasus Munir
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Tim Transisi Akui Ada Anggota Gadungan
Pengacara Jokowi Kritik Tim Transisi


Advertising
Advertising

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

11 Maret 2018

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.

Baca Selengkapnya