Ayah Korban Pelecehan Sebut Gubernur Riau Bandit

Reporter

Jumat, 5 September 2014 13:02 WIB

Annas Maamun, Gubernur Riau. Riau.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah, Soemardi Taher, merasa terpukul akibat anaknya, WW, 38 tahun, diduga dilecehkan oleh Gubernur Annas Maamun. WW hari ini diperiksa polisi di Mabes Polri sebagai korban.

"Tak sangka saya, dia berbuat begitu. Bandit betul gubernur itu," ujar Taher di Mabes Polri pada Jumat, 5 September 2014. (Baca: Isu Asusila, Gubernur Annas Maamun Masih Sembunyi)

Taher sebelumnya telah melayangkan surat konfirmasi atas tuduhan pelecehan seksual kepada Annas pada 16 Juli 2014. Namun, hingga kini, tak ada surat balasan yang dia terima.

Padahal Annas dianggap Taher berutang budi padanya. Sewaktu Annas mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau, Taher berkeras menggaet Lembaga Adat Melayu untuk mendukung pencalonan Annas. Di lembaga itu Taher, duduk sebagai anggota Majelis Kerapatan Adat.

WW, ujar Taher, juga sering bergaul dengan Annas dan jajarannya di Pemerintah Provinsi Riau. WW adalah pengajar bahasa Inggris pegawai setingkat eselon II dan eselon III. Bahkan WW sempat ditawari Annas menjadi staf ahlinya.

Dugaan perbuatan Annas dilaporkan oleh Taher pada Rabu, 27 Agustus 2014, melalui laporan bernomor LP/797/VII/2014/Bareskrim. Menurut Taher, kejadian bermula saat WW menghadap Annas untuk mengurus administrasi seminar bahasa pada Jumat, 30 Mei 2014. WW mendatangi Annas ke rumah pribadinya, Jalan Belimbing Nomor 18, Pekanbaru. (Baca: Isu Asusila, Gubernur Annas Maamun Bungkam)

Seusai pembicaraan ihwal seminar, Annas mengajak WW ke lantai dua rumahnya. Di tempat itu, WW dipaksa memegang kemaluan Annas.

Akibat kejadian itu, tutur Taher, WW yang biasanya periang berubah menjadi pemurung. Namun Taher tidak mencurigai sebab perubahan sikap WW.

Taher malah mengetahui perbuatan Annas terhadap anaknya dari Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu awal Juli 2014. Taher pun bertanya kepada anaknya. "Dan ia membenarkan," kata Taher.

Polri berencana memanggil Annas untuk dimintai keterangan. Namun Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie belum bisa memastikan tanggal pemanggilan. "Terlapor biasanya kami panggil terakhir," kata Ronny di Mabes Polri pada Selasa, 2 September 2014.

ROBBY IRFANY



Berita Terpopuler
Nama-nama Menteri Jokowi Versi Relawan
Kecewa, PDIP Malas Sokong Risma Maju Lagi
Mengapa SBY Kaget Jero Jadi Tersangka?
Jero Wacik Kecil yang Penyakitan
Dipo Alam Perintahkan Tolak Kedatangan Tim Transisi

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

34 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

37 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

38 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

40 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

41 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

53 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

58 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

59 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya