Eksponen Tri Karya Kampanye Pelengseran Aburizal

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 4 September 2014 08:45 WIB

Aburizal Bakrie. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Eksponen Tri Karya mulai turun ke daerah untuk menyerukan pelengseran Aburizal Bakrie dari kursi Ketua Umum Golkar. Organisasi pendiri Partai Beringin ini menggunakan jalur diskusi untuk membentuk opini tentang penyelamatan Golkar.

"Kami tidak ingin menggunakan strategi mobilisasi struktural, tetapi mendorong revolusi pikiran dari kader Golkar di daerah," kata Zainal Bintang, Koordinator Eksponen Tri Karya, saat dihubungi, Kamis, 4 September 2015.

Zainal mengaku memboyong sejumlah tokoh untuk mempertajam diskusi pelengseran Aburizal itu. Di antaranya salah satu pendiri Golkar, Suhardiman; Ketua Presidium Soksi, Lowrence P. Siburian; serta Ketua Kosgoro Bogor, Samsul Hidayat. (Baca: Survei: Aburizal Kurang Berhasil Pimpin Golkar)

Mereka memulai aksinya dari Makassar, Sulawesi Selatan. "Diskusi akan kami gelar di Swissbell Hotel, Makassar, siang ini," kata mantan Ketua Dewan Pengurus Pusat Golkar di era Jusuf Kalla itu. "Kegiatan serupa bakal digelar juga di Batam dan Samarinda dalam waktu dekat.

Wacana pelengseran Aburizal dari kursi ketua semakin menguat setelah Mahkamah Konstitusi menolak gugatan pemilu presiden yang diajukan pasangan calon Presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang didukung Golkar. (Baca: Bukan Berkhianat, Idrus Sebut Agung Taat Asas)

Desakan paling kuat untuk pelengseran ini berasal dari Tri Karya. Namun, Aburizal tidak pernah menanggapinya. "Mereka orang yang mengaku-ngaku Tri Karya," ucap Ical, sapaan Aburizal, sebelumnya.

Zainal mengatakan ajakan melengserkan Aburizal melalui jalur diskusi segaja digunakan untuk melindungi pengurus daerah dari ancaman sanksi Aburizal. Mereka telah disurati untuk tidak ikut-ikutan berwacana tentang musyawarah nasional, wadah penggantian ketua umum.

Apalagi, ucap Zainal, pengurus daerah sedang harap-harap cemas tentang kedudukannya di Dewan maupun dalam pemilihan kepala daerah. Ini karena persetujuan untuk mendapatkan jabatan itu harus dari Aburizal.

"Tapi saya yakin setelah mereka resmi memegang jabatan, loyalitas yang ditunjukkan ke Aburizal akan terlihat semu," kata dia. Oleh karena itu, Zainal yakin strategi diskusi publik yang digalakkan bakal efektif menggugah pengurus daerah.

TRI SUHARMAN