Jokowi Diminta Hati-hati Pilih Menteri Energi  

Reporter

Kamis, 4 September 2014 07:39 WIB

Jokowi menyampaikan sambutannya saat mengunjungi Museum Bung Karno di Denpasar, Bali, Sabtu 30 Agustus 2014. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyarankan presiden terpilih Joko Widodo berhati-hati dalam menentukan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebab, Kementerian Energi adalah instansi yang rawan korupsi dan menjadi bancakan mafia migas. "Kami berpikir positif. Jokowi akan berhati-hati memilih menteri di sektor ini (ESDM)," kata Busyro di Yogyakarta, Rabu, 3 September 2014. (Baca: KPK Segera Cekal Jero Wacik)

Selain di sektor energi, kata Busyro, hal ini berlaku pula untuk sektor lain. Dia mengatakan KPK siap membantu Jokowi meneliti integritas calon menteri yang akan duduk di kabinetnya. "KPK siap kapan pun diminta," kata dia. (Baca: Jadi Tersangka, Jero Wajib Mundur dari Demokrat)

Menurut Busyro, selama ini kesalahan dalam memilih menteri di sektor ESDM memicu lenyapnya banyak potensi keuntungan negara dari pengelolaan sektor mineral dan batu bara serta pertambangan. Pembagian keuntungan antara negara dan pelaku bisnis di sektor ini belum proporsional. "Indonesia belum punya marwah di sektor minerba," kata Busyro. (Baca: Rumah Mewah Jero Wacik Dinamai 'The Waciks')

Maraknya korupsi di sektor energi dan sumber daya mineral diungkapkan pula oleh Direktur Advokasi Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada Oce Madril. Dia mengatakan sejak lama sektor energi menjadi rebutan bancakan bagi politikus dan birokrat. Korupsi tumbuh subur mengingat besarnya potensi di sektor ini yang mencapai ratusan triliun rupiah. "KPK harus serius mengurusi ini melalui Jero Wacik," katanya. (Baca: Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK)

Selama ini, kata Oce, ESDM membiarkan tata kelola bidang energi amburadul dan tidak jelas. Ketidakjelasan itu terlihat dari banyak perbedaan penerimaan negara di sektor energi. "Sektor ini paling tertutup. Karena itu pendapatan negara tidak maksimal," kata Oce. Dia menilai hal ini sengaja dilakukan agar agar kebocoran anggaran tak terungkap dan dapat dinikmati oleh pihak-pihak tertentu.

Kemarin, Rabu, 3 September 2014, KPK resmi menetapkan Jero sebagai tersangka. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan Jero diduga terlibat pemerasan dengan menghimpun dana operasional dari anggaran Kementerian Energi dan rekanan kementerian serta menggelar rapat fiktif. Tindakan Jero diduga merugikan negara Rp 9,9 miliar.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita Terpopuler

Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
Ini Alasan Pemindahan Makam Nabi Muhammad
Rumah Mewah Jero Wacik Dinamai 'The Waciks'
Jadi Tersangka, Jero Bakal Dipecat dari Demokrat
Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK
Pria Ini Terlahir dengan Posisi Kepala Terbalik






Berita terkait

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

7 menit lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

12 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

18 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

18 jam lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

22 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya