Presiden SBY, Ibu Ani Yudhoyono dan Menteri Pariwisata Jero Wacik (kiri), mendapat penjelasan dari CEO Landmark Sdn Bhd Jhon Ballantyne (kanan), tentang pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Eklusif (KWTE) Pesona Lagoi Bintan di Lagoi, Bintan, Kepri (26/2). ANTARA/Feri
TEMPO.CO,Denpasar - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan status tersangka terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Rabu, 3 September 2014. Meski Jero kini jadi tersangka korupsi, kalangan pengusaha di Bali mengenal dia sebagai sosok yang sukses mengembangkan sektor pariwisata. (Baca: Abraham Samad Sebut Jero Wacik Serakah).
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Artha Ardan Sukawati, Jero dikenal sebagai orang yang sangat gigih dan mau belajar. Meski mengantongi ijazah insinyur teknik mesin, Jero dinilai mampu mengembangkan pariwisata di Bali. "Beliau sangat gigih dan mau belajar," kata Tjokorda, yang akrab disapa Cok Ace, kepada Tempo.
Cok Ace mengatakan, peran Jero dalam pengembangan sektor pariwisata membuatnya duduk di kursi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam Kabinet Indonesia Bersatu pada 21 Oktober 2004–1 Oktober 2009.
Namun, saat dia menjabat Menteri Energi, kariernya terhenti lantaran terjegal kasus pemerasan dan penyalahgunaan kewenangan. Karena itulah Cok Ace mengaku sangat menyayangkan hal ini. "Apalagi beliau adalah menteri yang mewakili Bali," ujarnya. (Baca: KPK: Jero Teken Pakta Antikorupsi Hanya Seremoni).
Seperti diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan Jero Wacik sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan kewenangan dan pemerasan. Kasus itu terkait dengan pengadaan dan kegiatan lain di Kementerian Energi pada periode 2011-2012. KPK pun telah mencekal Jero bepergian ke luar negeri. (Baca: KPK Segera Cekal Jero Wacik )