TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (RDP) menggelar rapat dengar pendapat dengan kementerian/lembaga, Rabu, 3 September 2014. Rapat untuk membahas anggaran mitra kerja kementerian/lembaga tahun 2014 itu hanya dihadiri sedikit anggota Komisi Hukum DPR. (Baca: DPR: Penambahan Kuota BBM Belum Pernah Terjadi)
Pantauan Tempo, rapat yang dimulai pukul 10.00 WIB itu hanya dihadiri enam anggota DPR. Di antaranya Trimedya Panjaitan dan Ichsan Soelistio dari Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan, Marcus Silano dan Eddy Sadeli dari Fraksi Demokrat, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Adang Daradjatun, dan Ahmad Kurdi Moekri dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Padahal, dalam daftar hadir tersebut tercatat anggota Komisi Hukum berjumlah 49 orang. (Baca: Disediakan Bus, DPRD: Kami Bukan Anak Sekolah)
Sementara itu, seluruh perwakilan dari lembaga atau mitra kerja tampak hadir semua. Di antaranya Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris Ansyaad Mbai, perwakilan dari Komisi Nasional dan Hak Asasi Manusia, perwakilan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, dan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan M. Yusuf. (Baca: Mobil Dinas Anggota DPRD Kupang Diganti Bus)
Hingga saat ini rapat masih berlangsung. Baru dari BNN dan KPK yang menyampaikan rapat anggaran kerja tahun 2015.
LINDA TRIANITA
Berita lain:
Kata Udar Soal Bus Transjakarta yang Meledak
Ketemu Jokowi, Hatta Bantah Hendak Merapat
Penyebar Foto Bugil: Saya Kolektor, Bukan Hacker
Berita terkait
Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
10 jam lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaRio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali
10 jam lalu
Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaKurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta
1 hari lalu
GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto
1 hari lalu
Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
1 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaBahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat
1 hari lalu
Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.
Baca SelengkapnyaSaid Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029
2 hari lalu
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
2 hari lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca SelengkapnyaReaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah
2 hari lalu
DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Baca SelengkapnyaDitolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi
3 hari lalu
Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya