Mengapa PDIP Dulu Tolak Kenaikan Harga BBM  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 2 September 2014 04:24 WIB

Antrean panjang pengendara bermotor mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat, 26 Agustus 2014. Antrean itu disebabkan kelangkaan BBM Bersubsidi menyusul diberlakukannya pemangkasan kuota BBM Bersubsidi. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta: Pada Juni 2013, Fraksi PDI Perjuangan merupakan salah satu partai yang menolak opsi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam sidang paripurna. Kini sikapnya berbalik. Anggota Komisi Keuangan dari PDI Perjuangan, Arif Budimanta, mengatakan ada perbedaan mendasar yang melatarbelakangi opsi kenaikan BBM.

"Pertama, lantaran saat itu nilai tukar rupiah yang terus melemah," kata Arif di Jokowi-JK Center, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 1 September 2014. "Berbeda dengan kondisi 2013 yang nilai tukarnya hanya sekitar Rp 10 ribu per dolar." (Baca: Kenaikan Harga BBM Bakal Lambungkan Harga Pangan)

Adapun saat ini, kata dia, jika ingin mengimpor BBM dengan total volume yang sama, pemerintah harus membayar harga sebanyak 120 persen lebih mahal ketimbang harga pada 2013. "Karena ada deflasi nilai tukar rupiah," ujarnya.

Kedua, produksi lifting minyak dalam negeri yang kini anjlok. Dulu lifting bisa 1 juta hingga 950 ribu per barel per hari. Sekarang hanya 800 ribu barel. Sedangkan untuk konsumsi dulu masih di bawah angka 45 juta kiloliter. Sekarang sudah 48 juta kiloliter. "Sudah mau jebol." (Baca: Ini Cara Risma Antisipasi Kenaikan Harga BBM)

Ketiga, kondisi perekonomian dunia dulu, termasuk harga komoditas ekspor, masih baik. Tapi sekarang, Arif mengklaim kondisinya jauh menurun. "Pajak dari sektor ekspor-impor tak bagus sekarang." Pajak, kata dia, dalam dua tahun ini tak mencapai target.

Jika mau meningkatkan kemakmuran rakyat, kata Arif, negara harus meningkatkan sektor produktif. Semisal, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, atau hanya untuk sekedar kepentingan subsidi kendaraan. "Kita teruskan subsidi BBM, maka pendidikan 12 tahun tidak berjalan. Pembangunan rumah sakit dan penjaminan kesehatan tidak bertambah," ujarnya. (Simak: Chatib Basri Usulkan Angka Subsidi BBM Dipatok)


MUHAMMAD MUHYIDDIN

Baca juga :
Cerita Korban Dugaan Pelecehan oleh Gubernur Riau
Ibas Bantah Terima Uang dari Nazaruddin
Ronaldinho Segera Main di ISL
Pilot Garuda Meninggal, Diduga Serangan Jantung
Kronologi Penangkapan Dua Polisi RI di Malaysia

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

11 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

17 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

35 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

35 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

58 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

58 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

5 Februari 2024

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

Pengamat ekonomi energi Yayan Satyakti menilai ada dua faktor yang membuat harga BBM Pertamina bertahan di Februari 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

3 Februari 2024

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Harga BBM nonsubsidi Pertamina tidak naik, meski minyak mentah dunia dan kurs per Februari 2024 naik. Erick Thohir menyebut untuk jaga daya beli.

Baca Selengkapnya