Dua siswa kelas III SD Selokgondang 2 Desa Selokgondang, Seukodono, Lumajang, Jawa Timur (19/1). Sedikitnya 150 siswa mogok belajar karena kepala sekolah mereka dimutasi. TEMPO/David Priyasidharta
TEMPO.CO, Pamekasan - Puluhan siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Ponteh, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menggelar aksi mogok belajar, Jumat, 29 Agustus 2014. Mereka berkerumun di halaman sekolah sambil membentangkan poster bertuliskan penolakan mutasi seorang guru bernama Abu Hasan ke sekolah lain. (Baca: Kurikulum 2013 Berpotensi Gagal.)
"Pak Abu orang baik dan telaten dalam mengajar. Wajar bila siswa menyayangi beliau," kata Ketua Komite Sekolah SDN 2 Ponteh Sunarto. (Baca: Apresiasi Seni Pertunjukan bagi Pelajar)
Menurut Sunarto, Abu Hasan berperan penting dalam mengembangkan pendidikan di SDN 2 Ponteh. Sekolah ini, ujar dia, dulu kekurangan siswa. Namun, sejak ada Abu Hasan, sekolah tersebut menerima banyak siswa dan melahirkan banyak siswa berprestasi. "Kami rela Pak Abu dimutasi, asal naik jabatan jadi kepala sekolah," tuturnya.
Ternyata, tidak hanya guru yang dimutasi. Bupati Pamekasan Achmat Syafi'i juga memutasi belasan kepala sekolah, dari tingkat SD hingga SMA. Acara mutasi berlangsung di Pendapa Ronggosukowati, Jumat pagi. "Mutasi ini dalam rangka penyegaran dalam dunia pendidikan," kata Achmat.
Syafi'i berharap, setelah dimutasi, kinerja para guru dan kepala sekolah lebih meningkat dan memacu prestasi di sekolah yang baru. "Ini mutasi biasa, untuk peningkatan kinerja bidang pendidikan," tutur Achmat.