TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan agenda pertemuan antara Joko Widodo dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semalam di Bali membahas aspek-aspek strategis untuk kepentingan bangsa dan negara.
Ketika Tempo menanyakan apakah itu termasuk penentuan kapan dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM), Hasto menjawab, "Kami (Tim Transisi) dan Pak Jokowi belum melakukan pembicaraan tentang hal itu. Kami menghormati apa pun kebijakan yang diambil Presiden saat ini." Ini disampaikan Hasto saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 Agustus 2014.
Hasto juga menampik bahwa Tim Transisi dan Jokowi berusaha membujuk Presiden SBY untuk menaikkan harga BBM saat ini. Hasto meyakinkan Jokowi adalah pemimpin yang hebat dan tidak takut mengambil keputusan.
"Ini bukan soal popularitas, yang mungkin akan turun jika Jokowi menaikkan harga BBM nanti ketika beliau menjabat. Itu cara berpikir yang salah. Pak Jokowi, seberat apa pun tantangan yang ada, akan mampu menghadapinya. Kami tidak begitu khawatir terkait hal-hal tersebut," kata dia.
Seperti diketahui, hari ini, 27 Agustus 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan dengan Joko Widodo di Bali. Berdasarkan keterangan yang disampaikan Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat kemarin, pertemuan tersebut rencananya akan membahas kenaikan harga BBM.
Menurut Hasto, pertemuan kedua pemimpin ini di antaranya membahas soal bagaimana Presiden SBY menangani krisis ekonomi 2008, masalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, persoalan transisi yang lebih detailnya pada pertemuan tim dari kedua pihak.
"Terkait BBM, tentunya kami, dari Tim Transisi Jokowi, berharap bagaimana mencegah agar rakyat tidak mengantre BBM seperti saat ini. Tetapi sekali lagi, ini bukan persoalan hemat atau tidak. Sekali lagi ini pemerintahan SBY bukan pemerintahan Pak Jokowi," kata Hasto.
