TEMPO.CO, Padang - Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Kota Padang, Sumatera Barat, mengakibatkan harga eceran BBM melonjak. Beberapa pengencer menjual Premium seharga Rp 20 ribu per liter.
Dua hari sebelumnya, harga sudah merangkak naik dari Rp 7.500 hingga Rp 8 ribu per liter. Kenaikan harga terjadi karena Premiun langka di kota ini. Biasanya, Premium bersubsidi dijual hanya Rp 6.500 per liter. (Baca: Di Bandung, Premium Dibatasi Rp 50 Ribu per Mobil)
Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Padang kehabisan stok Premium dan solar. Hal ini memicu terjadinya antrean panjang kendaraan roda empat dan roda dua. Meskipun, BBM belum tiba. Seperti di SPBU Ranah, SPBU Sawahan, dan SPBU di kawasan Pisang.
Kelangkaan juga terjadi di pengecer. Hanya beberapa pengecer yang memiliki stok bensin. Mereka menjual dengan harga yang bervariasi antara Rp 8 ribu-20 ribu per liter. (Baca: Kuota BBM Subsidi Masih 15,5 Juta Kiloliter)
Pengendara sepeda motor, Odang, 55 tahun, mengaku terpaksa membeli Premium eceran karena banyak SPBU yang tutup karena kehabisan BBM. Antrean di stasiun pengisian tersebut juga panjang. "Terpaksa membeli dengan harga Rp 20 ribu. Itu pun gak cukup satu liter. Bensin di motor habis. Saya mau kerja," ujarnya, Rabu, 27 Agustus 2014.
Marini, 45 tahun, pengendara roda dua juga mengaku membeli Premium seharga Rp 15 ribu. "Bensin susah. Saya mau pergi kerja. Ya terpaksa membeli dengan harga segitu," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Baca juga:
2 Juta Pil Ekstasi Ditemukan AL Myanmar
BBM Langka, Biaya Logistik Naik 15 Persen
Darurat Ebola, Jepang Tawarkan Obat Uji Coba
Digusur, Pemilik 13 Toko di Jatinegara Melawan
Berita terkait
Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina
4 September 2022
Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPuasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan
11 Mei 2017
Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Impor BBM Ditekan
5 Januari 2017
Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.
Baca SelengkapnyaPertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017
25 November 2016
Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.
Baca SelengkapnyaPremium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya
30 September 2016
Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.
Baca SelengkapnyaLibur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen
6 Mei 2016
Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus
3 Februari 2016
Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.
Baca SelengkapnyaIni Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus
25 Juni 2015
Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium
16 Juni 2015
Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan
22 April 2015
Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.
Baca Selengkapnya