KPK dan Pansel Bertemu untuk Samakan Persepsi

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 26 Agustus 2014 21:29 WIB

Panitia Seleksi Pemilihan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2013 Imam Prasodjo (kanan). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara panitia seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Imam Prasodjo, mengatakan KPK dan panitia seleksi yang dipimpin Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, bertemu untuk menyamakan persepsi.

"Kami berdiskusi dan mencari pemahaman bersama, lebih-lebih soal aspek legalitas dalam proses seleksi pimpinan KPK yang sedang digelar," kata dia di gedung KPK, Jakarta, pada Selasa, 26 Agustus 2014.

Aspek legalitas ini, Imam menambahkan, penting agar pimpinan KPK yang terpilih nantinya tidak meninggalkan lubang yang bisa dibidik untuk melemahkan KPK. Lubang yang dimaksud oleh Imam ialah proses seleksi dalam memilih calon pimpinan KPK pengganti Busyro. (Baca: Anggota Pansel Imbau Busyro Ikut Seleksi Lagi)

Dia mencontohkan bahwa ada masukan untuk mengambil tokoh yang menempati peringkat dua dalam proses seleksi pimpinan KPK sebelumnya. Selain itu, ada keinginan agar tidak menggelar proses seleksi sehingga hanya ada empat pimpinan KPK yang bertugas bersama hingga 2015.

"Proses seleksi ini dijalankan agar jangan sampai ada asas kehati-hatian yang terlewat sehingga KPK tetap menjadi lembaga yang kuat dalam memberantas korupsi. Contohnya dalam undang-undang disebutkan bahwa pimpinan KPK harus berjumlah 5 orang. Apakah tidak riskan digugat ketika mengambil keputusan manakala KPK dipimpin 4 orang," kata dia. (Baca: Pengganti Busyro, KPK Setuju Nama Ini)

Senada dengan hal itu, anggota panitia seleksi calon pimpinan KPK, Rhenald Kasali, juga sepakat agar persamaan persepsi dalam aspek legalitas perlu dibangun.

Pasalnya, KPK dianggap sebagai lembaga pemberantasan korupsi yang sangat kuat legitimasinya sehingga tidak boleh ada celah hukum yang tersisa dalam proses seleksi pimpinan KPK ini. (Baca: Baru Satu Orang Daftar Gantikan Busyro di KPK)

RAYMUNDUS RIKANG R.W.


Berita lain:
Komnas HAM Panggil Paksa Kivlan Zen
Pencalonan Tifatul, PKS: Yang Penting Masuk Surga
Diduga Ada Bayi Tewas Saat Demo Pro-Prabowo di MK

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

20 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

22 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya