TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan institusi kepolisian masih dikerahkan untuk mengawal proses Pemilihan Umum 2014. Sebab, kata Sutarman, meski sudah dinyatakan sebagai pemenang, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla belum resmi dilantik. (Baca: MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo ) "Prosesnya belum usai, jadi harus tetap kami amankan," kata Sutarman saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa, 26 Agustus 2014.
Proses pemilu yang masih perlu pengawalan, antara lain, upacara pelantikan eksekutif dan legislatif. Juga pengambilan sumpah presiden dan wakil presiden pada Oktober mendatang. Sutarman juga mengatakan akan terus mengevaluasi tahapan pengamanan pemilu yang masih berjalan ini. "Setiap langkah pengamanan itu kami cari tahu kekurangan dan kelebihannya."
Ihwal pengamanan demonstrasi di sekitar Mahkamah Konstitusi pekan lalu, Sutarman menyatakan kepolisian telah berusaha sebaik-baiknya. Namun polisi tidak bisa menghindari adanya benturan dengan pengunjuk rasa (Baca:Kronologi Kerusuhan Massa Pro-Prabowo di MK). "Kerugian pas rusuh itu bukan hanya dari pendemo. Kendaraan kepolisian juga ada yang rusak," katanya.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor