Tim Jokowi-JK Susun Tiga Opsi Kabinet  

Reporter

Senin, 25 Agustus 2014 07:05 WIB

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengacungkan tiga jari saat konferensi pers di rumah dinas Gubernur, Jakarta (21/8). Dalam Konferensi pers Jokowi mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan atas sidang sengketa perselisihan hasil pemilu presiden. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo memimpin rapat dengan Tim Transisi pada Ahad malam, 24 Agustus 2014. Berdasarkan rapat, kata Jokowi, akhirnya diperoleh tiga opsi susunan kelembagaan dan kementerian. "Ada tiga opsi yang nanti akan dijelaskan oleh Pak Andi," kata Jokowi sebelum meninggalkan rumah Tim Transisi. (Baca: Bahas Kabinet, Jokowi Bakal Bertemu Ketua Umum)

Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto pun memaparkan tiga opsi tersebut. Pertama, seperti sudah diusulkan sejak satu pekan yang lalu, yakni tetap 34 kementerian seperti sekarang. Namun nama kementerian ada yang diubah. Opsi ini diambil bila ruang manuver sisi anggaran Oktober-Desember 2014 sangat terbatas, sehingga tak dimungkinkan melakukan restrukturisasi perubahan anggaran. (Baca: Tim Transisi: Jabatan Menteri Wewenang Jokowi)

Menurut Andi, opsi ini memfokuskan pada 31 urusan pemerintah yang tumpang tindih. Misalnya, urusan navigasi laut yang tersebar di 12 kementerian. Jokowi, ujar Andi, meminta kajian lebih mendalam, bahkan melakukan pembekuan program yang tumpang tindih. Setelah itu, baru kemudian diserahkan ke salah satu kementerian sehingga bisa lebih efektif.

Opsi kedua, ada 27 kementerian. Untuk mempelajari undang-undang dasar, kata Andi, ada tiga kementerian yang harus ada, yakni Kementerian Luar Negeri, Pertahanan, dan Kementerian Dalam Negeri. Selain itu, ada tiga menteri yang pengubahannya harus lewat DPR, yakni Kementerian Agama, Hukum, dan Kementerian Keuangan. Karena itulah, enam kementerian itu akan tetap ada. Adapun kementerian lainnya akan dibuat sesuai dengan prioritas pemerintahan Jokowi-JK.

Pilihan ketiga, Andi melanjutkan, ada dua pilihan, yakni 20 atau 24 kementerian. Sejumlah kementerian juga dibuat sesuai dengan kebutuhan.

Dari semua opsi itu, menurut Andi, ada isu yang menonjol, antara lain, ihwal Kementerian Maritim. "Hampir semua opsi memunculkan Kementerian Maritim," ucapnya. (Baca: Tim Transisi Buka Komunikasi ke Partai Pro-Prabowo.) Dia menambahkan, semua opsi juga memandang perlu adanya Kementerian Kedaulatan Pangan yang mengurusi masalah pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Dalam urusan pendidikan, masih menurut Andi, ada yang mengusulkan untuk memecah menjadi dua, yakni Kementerian Pendidikan Dasar Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset. Kementerian Pendidikan Dasar mengurusi fondasi pendidikan dan pengetahuan anak-anak, sedangkan Kementerian Pendidikan Tinggi menjadi penyambung dunia pendidikan dengan industri dan kebutuhan lapangan kerja.

Saat rapat, ujar Andi, Jokowi juga meminta kajian lebih dalam mengenai cara menguatkan presidensial melalui penguatan lembaga kantor Kepresidenan. Andi juga menuturkan adanya usulan hadirnya lembaga Badan Penerimaan Negara yang menggabungkan pajak dan bea-cukai, atau wewenang untuk melakukan pengawasan, misalnya pengawasan program pembangunan, pengawasan keuangan dalam bentuk audit, atau pengawasan kinerja aparatur sipil negara. (Baca: Kabinet Jokowi-JK Diminta Bersih dari Soal HAM)

SUNDARI







TERPOPULER
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi
Mobil Jokowi Antipeluru dan Tahan Ledakan

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.

Baca Selengkapnya

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.

Baca Selengkapnya

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya