Separuh Guru SMAN 78 Jakarta Tak Paham Kurikulum 2013

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 24 Agustus 2014 05:39 WIB

Siswa Siswi membaca buku ajaran baru di sekolah SD 01 Menteng Jakarta, 14 Agustus 2014. Sejak Di mulainya kurikulum baru 2013 ditetapkan, siswa siswi menggunakan buku mata pelajaran yang difotocopy karena keterlambatan distribusi oleh kemendikbud. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 78 Jakarta, Ridnan Wargianto, mengatakan separuh dari jumlah pengajar di sekolahnya belum memperoleh pelatihan Kurikulum 2013. "Kami baru mengirimkan nama-nama guru yang belum dilatih ke Suku Dinas Pendidikan," kata Ridnan saat ditemui Tempo di kantornya, Jumat, 22 Agustus 2014.

SMAN 78 memiliki 74 tenaga pengajar. Jumlah tersebut sudah termasuk tenaga honorernya. Ridnan mengatakan sekitar 37 guru yang belum memperoleh pelatihan, terkendala dalam menerapkan Kurikulum 2013.

Sementara ini, pihak sekolah menyiasatinya dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dalam musyawarah itu, pengajar yang telah memperoleh pelatihan disarankan untuk membagi pengalamannya kepada guru satu mata pelajaran. "Musyawarah itu sedikit membantu pengajar kami dalam menerapkan Kurikulum 2013," kata Ridnan.

Meski kesulitan, ia mengakui Kurikulum 2013 lebih bagus ketimbang Kurikulum 2006. Alasannya, sistem pembelajaran yang dipakai berbeda sehingga merangsang anak lebih kreatif. Guru pun lebih objektif dalam melakukan penilaian terhadap siswanya.

Dia mengklaim sistem ajaran baru ini membuat siswa tak bosan. Waktu mengajar guru juga lebih efektif ketimbang waktu mengajar pada Kurikulum 2006.

Namun Ade Rizal, 15 tahun, tak setuju dengan pendapat gurunya. Menurut siswa kelas X SMAN 78 itu, Kurikulum 2013 membuat siswa kelelahan. "Waktu libur kami harus dipakai untuk mengerjakan tugas," kata dia. Padahal, lanjutnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta bilang Sabtu-Minggu adalah waktu untuk keluarga.

Sama halnya dengan Thariq Madani, 14 tahun. Siswa kelas X SMA Negeri 78 ini menilai Kurikulum 2013 merepotkan siswa dalam mengerjakan tugas. Biasanya, dalam sehari guru memberikan satu sampai empat pekerjaan rumah. Tapi saat ini, dirinya mesti mengerjakan belasan pekerjaan rumah sekaligus. "Apalagi kamu harus presentasi di sekolah. Capek juga."

PERSIANA GALIH

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Kurikulum 2013 Cetak Calon Psikopat
Kenapa Jokowi Minta Paspampres Tak Kaku?
Jokowi Disarankan 'Pegang' SBY ketimbang Ical
Seusai Putusan MK, Prabowo Curhat di Facebook
Prabowo Terus Menggugat, Siapa Paling Diuntungkan?

Berita terkait

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

25 hari lalu

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

26 hari lalu

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan pun dianggapnya rancu dengan Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

26 hari lalu

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

Penjelasan menyusul hangatnya perbincangan mengenai Pramuka beberapa hari belakangan menyusul terbitnya Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

22 Agustus 2023

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?

Baca Selengkapnya

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

6 Agustus 2023

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

Kurikulum Merdeka dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknoligi pada tahun 2022 sebagai pengganti kurikulum 2013.

Baca Selengkapnya

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

20 Juli 2023

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah memiliki sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya adalah tidak semua guru mau move on.

Baca Selengkapnya

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

13 Juli 2023

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

Kurikulum Merdeka merupakan konsep pembelajaran bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa.

Baca Selengkapnya

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

12 Juli 2023

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Terdapat beberapa perbedaan dari Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Baca Selengkapnya

Jeroan RUU Sisdiknas: Perbedaan Sisdiknas dan Kurikulum di RUU Sisdiknas

30 Agustus 2022

Jeroan RUU Sisdiknas: Perbedaan Sisdiknas dan Kurikulum di RUU Sisdiknas

RUU Sisdiknas yang diajukan oleh Kemendikbudristek memuat beberapa perbedaan tentang Kurikulum dan Sisdiknas. Simak penjelasannya

Baca Selengkapnya

PTM 100 Persen, Guru Diimbau Lakukan Asesmen Diagnostik Siswa

17 Juli 2022

PTM 100 Persen, Guru Diimbau Lakukan Asesmen Diagnostik Siswa

Hal itu perlu dilakukan guru karena selama masa pandemi peserta didik belajar berbeda-beda sehingga level kemampuannya beragam.

Baca Selengkapnya