PPP Yogya: Tak Etis Merapat ke Jokowi  

Reporter

Kamis, 21 Agustus 2014 14:32 WIB

(ki-ka) Sekejn PPP, Romahurmuziy, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadarma Ali, Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Gerindra, Suhardi dalam pembacaan deklarasi dukungan di kantor DPP PPP (16/5). PPP mendeklarasikan dukungannya terhadap calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam pemilu 2014 mendatang. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Istimewa Yogyakarta Syukri Fadholi mengatakan bergabung dengan partai koalisi pendukung presiden terpilih, Joko Widodo, adalah pelanggaran etika politik. "Kalau ada oknum yang kasak-kusuk mendekati Jokowi, itu tidak etis," kata dia pada Tempo, Kamis, 21 Agustus 2014.

PPP, kata dia, adalah partai berasas Islam. Sesuai dengan prinsip perjuangannya, ia melanjutkan, PPP harus tetap berpegang pada etika politik. Sehingga harus tetap konsisten mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Wajib konsisten dengan koalisi (merah putih)," kata dia. (Baca: Sekjen PPP Jamin Koalisi Merah Putih Tak Bubar)

Meski menolak berkoalisi dengan partai pendukung Jokowi, menurut Syukri, PPP tak akan mengambil langkah oposisi. "Kami akan menjadi penyeimbang," kata dia. Langkah penyeimbang yang ia maksud adalah mendukung kebijakan yang bermanfaat bagi rakyat dan mengkritisi kebijakan yang merugikan.

Koalisi partai pendukung Prabowo-Hatta disebut-sebut terancam bubar. Sebelumnya, presiden terpilih Jokowi mengungkapkan dua partai koalisi pendukung Prabowo-Hatta, Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat, mulai merapat ke kubunya. Adapun di lingkup PPP, santer disebut menurunnya kepercayaan pada ketua umumnya, Suryadharma Ali. (Baca: Jokowi Menang, Koalisi Prabowo Bisa Bubar)

Suryadharma dianggap tak layak sebagai ketua umum karena berstatus sebagai tersangka dugaan korupsi dana penyelenggaraan haji 2012 dan 2013. Kekecewaan mereka bertambah dengan gagalnya pasangan Prabowo-Hatta dalam pemilihan presiden.

Syukri mengatakan PPP harus konsisten dengan koalisi bersama Prabowo-Hatta. Pengurus pusat partai semestinya bertindak tegas jika ada oknum kader yang mulai mendekai kubu Jokowi. "Harus diberi sanksi," kata dia.

Menanggapi gugatan hukum kubu Prabowo-Hatta tentang pemilu presiden, ia mengatakan apa pun keputusan Mahkamah Konstitusi, masing-masing kubu dan pendukungnya harus menahan diri dan tak mengerahkan massa. "Jangan sampai ada benturan, khususnya di Yogya ini," kata dia.

Ketua Divisi Sosialisisasi, Pendidikan Pemilih, dan Hubungan Masyarakat Komisi Pemilihan Umum DIY Farid Bambang Siswantoro memperkirakan tak ada pengerahan massa ke KPU DIY. Meski demikian, menjelang pembacaan putusan MK tentang gugatan Prabowo-Hatta hari ini, sejumlah personel kepolisian disiagakan di kantor KPU DIY di kawasan Timoho, Kota Yogyakarta. "Tak ada kabar dari kepolisian (tentang pengerahan massa)," kata dia.

ANANG ZAKARIA

Terpopuler:
Istana: Tujuh Menteri Harus Mundur
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Putusan MK, 100 Ribu Massa Pro-Prabowo Geruduk MK
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun
Mundurnya Karen Disebut Fenomena Gunung Es BUMN

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

5 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

22 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

40 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

43 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

43 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

43 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya