Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar temui calon presiden pasangan nomor urut dua, Joko Widodo di Surabaya, Jawa Timur, 29 Juni 2014. Dalam pertemuan ini, Muhaimin membicarakan terkait strategi kampanye Jokowi di Jawa Timur. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa mendorong pasangan calon presiden-wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, berdamai seusai putusan Mahkamah Konstitusi terkait dengan hasil pemilihan umum presiden dibacakan.
Untuk mewujudkan ini, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berencana meminta Jokowi menemui Prabowo. "Nanti kami akan bilang Pak Jokowi agar menemui Pak Prabowo," ujar Muhaimin di Hotel Acacia, Senen, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Agustus 2014.
Muhaimin juga berharap apa pun yang diputuskan oleh MK pada 21 Agustus nanti akan dihargai dan diterima dengan baik. Siapa pun pihak yang menang atau kalah bisa menerimanya dengan lapang dada. "Kami harap semua dapat menyatu kembali," katanya. (Baca: Prabowo Tolak Rekonsiliasi, Jokowi: Tidak Apa-apa)
Menjelang keluarnya putusan sidang sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi pada 21 Agustus nanti, dukungan rekonsiliasi Prabowo-Jokowi semakin menguat. Berbagai pejabat dan tokoh partai sudah mulai menyuarakan keinginan mereka untuk mendamaikan kedua belah pihak. (Baca: Mahfud: Rekonsiliasi Tunggu Sidang MK Usai)
Hingga saat ini belum terlihat adanya tanggapan positif dari kubu Prabowo. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Hashim Djojohadikusumo, 13 Agustus lalu, menyatakan tak akan ada rekonsiliasi antara kubunya dan Jokowi seusai putusan oleh Mahkamah Konstitusi.