KPK: Anak Presiden pun, Kalau Salah Kami Angkat

Reporter

Senin, 18 Agustus 2014 06:33 WIB

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad dalam sesi pengambilan gambar di ruangan jumpa pers Gedung KPK, Jumat 15 Agustus 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menegaskan lembaganya tak tebang pilih dalam mengusut dugaan rasuah. Termasuk, bila dugaan korupsi itu menyangkut putra presiden. (Baca: Yulianis Bawa Uang Panas Nazaruddin Rp 80 Miliar)

"Sekalipun anak presiden kalau bersalah kita angkat. Tidak ada privilege bagi seseorang di KPK. Equal justice under law, equality before the law," ujarnya di Kota Tua, Jakarta Barat, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: Akbar Dukung KPK Periksa Ibas)

Pernyataan Abraham ini merespons isu lambatnya KPK yang tak kunjung menelisik dugaan keterlibatan putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, dalam kasus megaproyek Hambalang.

Saat bersaksi untuk bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Kamis, 14 Agustus 2014, mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis, kembali menyebut Ibas menerima duit dari bosnya, Muhammad Nazaruddin, sebelum pelaksanaan Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. (Baca: Tuduh Ibas, Anas Urbaningrum Diminta Tunjukkan Bukti)

Namun dalam persidangan tersebut, Yulianis tak menyebutkan jumlah uang yang diterima menantu calon wakil presiden nomor urut satu, Hatta Rajasa itu. Sebelumnya dalam kesempatan lain, Yulianis mengatakan ada duit untuk Ibas sebesar US$ 200 ribu yang tercatat dalam keuangan Permai Group. (Baca: Ditanya Soal Hambalang, Ibas Tak Mau Komentar)

Abraham mengaku KPK sudah menyita catatan keuangan perusahaan Grup Permai. Pernyataan Yulianis juga masih didalami karena baru satu pihak dan berdiri sendiri. Karena itulah, dia membantah ada main mata antara komisi antirasuah dengan SBY terkait dengan kasus proyek senilai Rp 2 triliun itu. "Masa bisa kongkalikong. Mustahil," ujarnya. (Baca: Anas: Andai Saya SBY, Akan Antar Ibas ke KPK)

Menurut dia, saat ini penyidik masih menelusuri peran masing-masing orang yang diduga terlibat. Bila hanya mengandalkan pernyataan Yulianis, kata Abraham, bisa berbahaya saat persidangan nanti. "Kalau kita langsung sampaikan ke pengadilan kan bisa lepas. Obscure," ujarnya. (Baca: Abraham Samad: KPK Tak Gentar Periksa Ibas)

Mengenai pernyataan Yulianis yang didukung pengakuan Anas, menurut Abraham, hal tersebut juga tidak cukup menjadi bukti. Dia mengatakan harus ada data pengeluaran yang valid serta mencocokkannya dengan pengakuan-pengakuan tersebut. (Baca: Anas Ditahan, HMI Desak KPK Periksa Ibas)

Kasus korupsi pembangunan proyek Hambalang menjerat beberapa politikus Demokrat. Di antaranya Anas Urbaningrum dan bekas Menteri Pemuda dan Olahraha Andi Alifian Mallarangeng. Selain keduanya, KPK juga menjerat Mahfud Suroso, bos Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor, bekas Kepala Biro Perencanaan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, dan teman bisnis istri Anas, Atthiyah Laila.

Berkas Deddy dan Teuku sudah inkracht. Sedangkan Andi masih mengajukan banding atas vonisnya. Adapun Anas masih dalam proses persidangan dan Mahfud tahap penyidikan. (Baca: Cerita Asal Mula Uang Ibas dari Yulianis)

LINDA TRIANITA

Terpopuler
Tim Transisi: Gerak Jokowi Terkunci RAPBN 2015
Istri Munir: Jokowi Melakukan Kesalahan Pertama
OJK: MMM Belum Bisa Disebut Ilegal
Rekor Baru MU di Tangan Van Gaal

Berita terkait

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

1 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

4 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya