Ketua Penyelenggara Rapimnas Partai Golkar, Sharif Cicip Sutardjo (kiri), didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham saat memberikan keterangan terkait pelaksanaan Rapimnas III di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (28/06). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya Sharif Cicip Sutardjo mengatakan akan membidik posisi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019. Cicip mengatakan sudah melakukan lobi politik dengan Koalisi Merah Putih.
"Insya Allah, akan jadi Ketua DPR, kalau sesuai dengan Undang-Undang MD3 yang baru," kata Cicip ketika ditemui seusai upacara kemerdekaan di Istana Merdeka, Ahad, 17 Agustus 2014. Namun keinginan ini, ujar Cicip, menunggu hasil uji materi UU MD3 di Mahkamah Konstitusi. (Baca: M.S. Hidayat Puji Model Transisi Kepemimpinan)
Cicip menuturkan, setelah mendapatkan kepastian akan didukung oleh partai lain sebagai Ketua DPR, Golkar akan segera menunjuk kader yang tepat. Menurut dia, ada beberapa kriteria kader yang layak menjadi Ketua DPR berdasarkana mekanisme internal partai. Di antaranya, harus mendapatkan suara terbanyak di antara legislator Golkar sebagai bentuk dukungan rakyat dan taat disiplin partai.
"Orang itu harus disiplin dengan peraturan partai," kata Cicip. Maksudnya, kandidat tak boleh melakukan tindakan yang melanggar aturan partai dan pernah mengikuti jenjang pengkaderan dan struktur Golkar. Soal kemungkinan Setyo Novanto yang dianggap memenuhi syarat, Cicip belum bisa membenarkan. (Baca: Poempida: DPP Golkar Berlakukan Hukum Rimba)
Koalisi Merah Putih, lewat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan sudah sepakat menunjuk Golkar sebagai pimpinan DPR. Sedangkan untuk MPR, Demokrat yang ditunjuk menempati posisi ketua. (Baca: Golkar Bangka Belitung Menyatakan Setia Dukung Aburizal)
