TPM: Chep Bukan Pemilik Atribut ISIS Nusa Kambangan

Reporter

Rabu, 13 Agustus 2014 11:56 WIB

Anggota ISIS.lbcgroup.tv

TEMPO.CO, Cilacap - Anggota Tim Pembela Muslim (TPM) sekaligus asisten pribadi Abu Bakar Ba’asyir, Hasyim Abdullah, menyatakan Presiden Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia Chep Hernawan bukan pemilik dan tidak terkait atribut ISIS Nusa Kambangan.

Atribut tersebut dititipkan kepada Chep setelah mereka membesuk Ba’asyir di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusa Kambangan. (Baca: Presiden ISIS' Ditangkap di Cilacap)

“Saya kemarin menemui Ustad Abu Bakar bersama tiga orang. Selebihnya, tujuh orang ke LP Kembang Kuning,” kata Hasyim, Rabu, 13 Agustus 2014. (Baca:Inisial 7 Pembawa Bendera ISIS dari)

Ia mengatakan atribut ISIS yang disita polisi merupakan titipan dari pembesuk di LP Kembang Kuning. Mereka lantas berpisah di Dermaga Wijayapura Cilacap untuk melanjutkan perjalanan pulang.

Di depan toko mebel Amanah kompleks SPBU Desa Cilopadang, Kecamatan Majenang, Cilacap, polisi menangkap mereka. Saat ini mereka masih ditahan di markas Kepolisian Resor Cilacap. (Baca:Pria Ini Mengaku Presiden ISIS Regional)

Ia mengatakan Tim Pembela Muslim belum mendampingi tujuh orang yang ditangkap tersebut. “Tidak ada pasal yang bisa dikaitkan dengan mereka. Lagipula mereka masih dimintai keterangan,” katanya.

Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Andry Triaspoetra mengatakan polisi masih memeriksa para tersangka secara intensif. “Kami memiliki waktu 1x24 jam untuk membuktikan keterlibatan mereka dalam organisasi ISIS,” katanya.

Namun, ia mengaku kesulitan untuk menjerat tujuh orang yang ditangkap itu. Musababnya, bendera ISIS yang dibawa itu belum dikibarkan. Artinya, mereka belum melakukan tindakan apa-apa. (Baca:Rute Pendukung ISIS Dari Indonesia Menuju Suriah)

Menurut dia, Chep Hermawan dan kawan-kawan bersikap santun dan kooperatif saat menjalani pemeriksaan. Kepada polisi, Chep mengaku ingin menjadi pemimpin ISIS Regional Indonesia agar organisasi tersebut dapat dikendalikannya dan tidak diambil orang lain yang radikal. "Kami akan meminta LP untuk memeriksa napi pemilik simbol ISIS serta dari mana mereka memperoleh dan sebagainya," ujarnya.

Polisi menyita satu bendera ISIS, satu bendera Gerakan Reformis Islam (GARIS) serta delapan topi dan empat kaos bergambar simbol ISIS. (Baca:Siapa Bocah Australia Pendukung ISIS?)

Chep Hernawan, Presiden ISIS Indonesia yang juga Ketua Gerakan Reformis Islam (Garis), mengatakan barang tersebut merupakan titipan dan bukan miliknya. Barang berupa atribut ISIS tersebut dititipkan oleh sahabatnya untuk dibawa keluar dari Nusa Kambangan. (Baca:Siapa Salim di Video Ajakan Berjihad di ISIS 2)

“Barang itu milik Aman Abdurrahman yang saat ini ada di LP Kembang Kuning,” katanya. Ia mengatakan atribut tersebut dititipkan ke temannya setelah beredar informasi akan ada razia di dalam LP Nusa Kambangan.

Menurut Chep, ia memang diminta teman-temannya untuk menjadi pemimpin ISIS Regional Indonesia. Namun, hingga saat ini organisasi tersebut belum berjalan. Ia sibuk dengan kegiatan Ormas Garis dan perusahaan.

ARIS ANDRIANTO







Berita Terpopuler:
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
SBY, Orang Paling Tepat Bantu Transisi Jokowi







Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

21 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

41 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

41 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

50 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

51 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

52 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

52 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

53 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

53 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

53 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya