400 Ton Ikan Danau Maninjau Mati Mendadak  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 12 Agustus 2014 02:57 WIB

Ribuan ikan keramba milik warga mati dan terapung di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumbar, (18/3). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

TEMPO.CO, Padang - Ikan di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali mati massal. Jumlah ikan yang mati diperkirakan mencapai 400 ton.

Penyuluh Perikanan Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Asrul Deni Putra, mengatakan sebanyak 400 ton ikan mas dan nila itu berada di dalam 537 keramba apung di Danau Maninjau, tepatnya di Jorong Tanjung Alai dan Jorong Muko-Muko Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Keramba ini dimiliki masyarakat setempat dan pengusaha. "Dimiliki 32 kepala keluarga dan tiga orang pengusaha," ujarnya, Senin, 11 Agustus 2014.

Asril mengatakan ikan tersebut diketahui mati pada Ahad, 10 Agustus 2014. Diduga ikan mati karena fenomena upwelling (arus balik). "Sehingga ikan kekurangan oksigen," ujarnya. Kata Deni, Sabtu sore terjadi perubahan suhu secara drastis di danau karena terjadi hujan di kawasan tersebut sehingga malamnya terjadi pergerasan arus bawah di dasar danau. "Dinihari air tenang, tak ada arus. Amonial di bawah naik karena panas dingin sehingga ikan kekurangan oksigen," ujarnya.

Menurut Deni, seharusnya jika cuaca tengah bagus, ikan jangan diberi makan. Sebab, ikan membutuhkan oksigen yang banyak. Akibat kejadian itu, pemilik keramba diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 5 miliar. "Ukuran ikan yang mati tersebut bermacam-macam. Ada yang setengah kilogram," ujarnya

Saat ini, kata Deni, ada pemilik keramba yang telah menjual ikan yang mati itu dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 5.000 per kilogram. "Ada juga sebagian pemilik yang masih membiarkan ikannya di keramba. Mungkin mereka masih pusing karena mengalami kerugian yang besar," ujarnya.

Deni mengaku untuk mengantisipasi fenomena alam tersebut, para peternak telah diberikan penyuluhan. Di antaranya menarik keramba ke tengah danau, mengurangi isi ikan per petak keramba, jangan terlalu banyak memberi makan ikan dan melihat kondisi cuaca. "Dianjurkan satu petak itu hanya diisi 5000 ekor ikan. Namun, banyak peternak yang mengisi 10 ribu ekor ikan per keramba sehingga keramba tersebut padat," ujarnya.

ANDRI EL FARUQI

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Pembalap Denny Triyugo Tewas di Sirkuit Sentul
Khotbah Jumat Pro-ISIS, Turunkan Khatib dari Mimbar

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya