Strategi Badan Penanggulangan Terorisme Atasi ISIS  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 10 Agustus 2014 05:09 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai berbincang dengan para wartawan di kantornya, Jakarta, (9/11).TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mempunyai beberapa strategi dalam menangani penyebaran gerakan Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kepala BNPT Ansyaad Mbai mengatakan ada tiga rekomendasi besar untuk membendung persebaran ISIS.

"Bisa dari sisi ideologi, politik, dan hukum," kata Ansyad saat seminar di di kantor Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Agustus 2014. Dari sisi ideologi, yakni dengan memperkuat substansi Pancasila sebagai ideologi bangsa. Juga memperkuat organisasi Islam moderat, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia, untuk melawan radikalisme dan radikalisasi. (Baca: Bendera ISIS Berkibar di Samping Kantor Polisi)

Selain itu, kata dia, mempromosikan pemahaman moderat terhadap doktrin agama, A-Quran, dan hadis. "BNPT telah menyiapkan blueprint-nya," ujar Ansyaad. Cara lainnya, memberi pemahaman mendalam atas dinamika gerakan radikalisme global dan keterkaitannya dengan radikalisme Indonesia serta mengadakan pengkajian khusus radikalisme. (Baca: Menteri Agama: ISIS Merongrong Kehidupan Bernegara)

Adapun dari sisi politik Ansyaad meminta pemerintah dan DPR tegas dalam menghadapi tindakan kekerasan ataupun vandalisme, terutama yang berlatarbelakang radikalisme atas nama agama dan isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA). Dengan cara itu, negara hadir secara cepat dan tepat dalam konflik SARA. "Polri harus didukung agar berani menerapkan kewenangan bertindak berdasarkan pertimbangan sendiri (asas diskresi)," katanya. (Baca: Ratusan Warga Bima Dibaiat Dukung ISIS)

Ansyaad mengatakan kesadaran pimpinan bangsa, pemerintah,dan kelompok Islam moderat tentang adanya ancaman serius radikalisme terhadap sendi-sendi bangsa dan negara perlu dibangkitkan. Mereka juga harus menggelorakan semangat Islam yang damai.

Sedangkan dari sisi hukum, Ansyaad menyarankan perlunya ada undang-undang untuk melindungi ideologi bangsa. Serta memperkuat UU Antiteror, antara lain, dengan kriminalisasi propaganda yang mengarah pada penanaman kebencian dan penyebaran permusuhan serta siapa pun yang melakukan pelatihan militer di luar negeri dan dalam negeri. "Perberat ancaman hukuman dan realisasikan asset freezing dari para teroris," katanya.

Tindakan lainnya, menurut Ansyaad, yakni dengan menegakkan Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. Juga melakukan pengkajian hukum tentang radikalisme. "Serta memperketat keimigrasian," ujarnya.

LINDA TRIANITA

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Ketua Gerindra Jakarta Ancam Culik Ketua KPU
SBY Buka Suara Soal Pencopotan KSAD Budiman
Saksi Prabowo Bikin Hakim MK Geleng Kepala

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya