MUI: ISIS Tak Perlu Diberi Fatwa Haram  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 10 Agustus 2014 04:25 WIB

Warga berjalan melintasi papan nama Mesjid Ridha yang menjadi tempat deklarasi dukungan ISIS dan pembaiatan jemaah di Makassar, Sulawesi Selatan, 6 Agustus 2014. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah lebih berbahaya karena yang dijadikan sebagai target dan sasaran bukan umat non-Islam, namun umat Islam. Karena itu, menurut dia, tindakan ISIS merupakan perbuatan buruk dan haram. (Baca: Bendera ISIS Berkibar di Samping Kantor Polisi)

"Tapi tidak perlu dinyatakan fatwa haram, karena perbuatan yang buruk itu haram. Itu reduksionis," ujarnya di Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Agustus 2014. Din menegaskan teroris tanpa perlu diberi fatwa sudah otomatis haram. (Baca: Menteri Agama: ISIS Merongrong Kehidupan Bernegara)

Menurut Din, menanggapi ISIS harus secara serius tapi tidak berlebihan. Dia mengatakan perlu penanganan lebih baik dalam memberantas paham radikal ini. "Ini bukan barang baru. Jangan over react. Kita ini baru menangani seperti pemadam kebakaran. Itu tidak akan terpotong akar radikalismenya. Penanganannya perlu lebih konkrit lagi," ujarnya. (Baca: Indonesia Sasaran Empuk Disusupi Ajaran Baru)

Ketua Umum PP Muhammadiyah juga ini menegaskan berbagai pihak termasuk Polri, Badan Intelijen Nasional, dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris perlu merangkul ormas-ormas Islam untuk menangkal paham radikal. Menurut Din, ormas Islam merupakan akar rumput yang sering bersinggungan dengan umat. "Pelibatan ormas perlu maksimal lagi. Kami bertugas memagari umat mayoritas agar jangan terpengaruh, boleh berhasil dan boleh tidak berhasil. Yang seperti ISIS, kita ajak kontestasi tafsir," ujarnya. (Baca: Ketua MUI: Dalam Islam Tidak Ada Jihad Seks)

Gerakan ISIS di Indonesia mulai muncul sejak bulan lalu. Belakangan, muncul video ajakan untuk masuk ISIS di YouTube yang tersebar di Indonesia. Bahkan, sudah ada beberapa pembaiatan di sejumlah daerah. Abu Bakar Ba'asyir, terpidana terorisme yang sedang mendekam di Lapas Nusakambangan pun dikabarkan telah membaiat 20-an narapidana terorisme untuk bergabung dengan ISIS. (Baca: BNPT: Waspadai Transfer Ilmu Pembuatan Bom ISIS)

LINDA TRIANITA

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Ketua Gerindra Jakarta Ancam Culik Ketua KPU
SBY Buka Suara Soal Pencopotan KSAD Budiman
Saksi Prabowo Bikin Hakim MK Geleng Kepala

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

10 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

14 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

15 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya