Indonesia Sasaran Empuk Disusupi Ajaran Baru  

Reporter

Sabtu, 9 Agustus 2014 05:39 WIB

Suasana konferensi pers terkait video deklarasi ISIS di Tangerang, Banten, 7 Agustus 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Said Aqil Siradj menilai pergerakan paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke Indonesia menunjukkan gampangnya ajaran dan pemahaman baru masuk ke negeri ini. (Baca: Pendukung ISIS Menyebar dari Jawa sampai Sulawesi)

"Indonesia lagi ada keterbukaan yang sebebas-bebasnya, maka segala sesuatu mudah masuk dengan bebas," kata Said saat ditemui di kantor PBNU di Kramat Raya, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2014. (Baca: BIN: 56 Orang dari Jawa Timur Bergabung ISIS)

Apa pun jenis ajarannya, menurut Said, pasti akan mengundang ketertarikan dan memiliki pengikut baru. "Pasti akan ada, seperti yang kita tahu ada pengikut agama baru, nabi baru, ajaran baru. Indonesia ini pasar yang lumayan. Ini jadi pasar yang terbuka." Baca: Dukungan terhadap ISIS di Nusakambangan Terbelah)

Namun, ujar Said, keterbukaan semacam ini bisa mengancam Indonesia. Karena itu, tutur ia, penting bagi pemerintah untuk meningkatkan keamanan dan bertindak tegas dalam menindak kelompok-kelompok fundamental yang dapat mengancam stabilitas negara.

Pihak NU, kata Said, memiliki cara untuk menangkal masuknya pemikiran atau ajaran baru, terutama di kalangan anak muda. "Kami menjaga-jaga agar NU yang muda tidak tertarik. Kami meredam radikalisasi. Bagian teror harus polisi yang bergerak," ujar Said. (Baca: Pendiri Kamp Militer di Aceh Pendukung Utama ISIS)

AISHA SHAIDRA





Baca juga:
Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Petanya
Pilpres Diulang, Jokowi-JK Bakal Unggul Jauh
ISIS Kuasai Kota Kristen Terbesar di Irak
Abu Bakar Ba'asyir Serahkan Bendera ISIS
Kenapa Solo Disebut Basis Gerakan ISIS?

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

43 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya