Cuaca Buruk, Nelayan Malang Mendapat Bantuan Uang  

Reporter

Jumat, 8 Agustus 2014 15:44 WIB

Hempasan ombak yang besar membuat sejumlah nelayan memlih tidak berlayar di pesisir pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, (18/11). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 60 persen dari sekitar 3.200 nelayan di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, mendapat bantuan uang tunai dan sembako dari pemerintah daerah setempat.

Nelayan yang tersebar di tiga dusun (Tambakrejo, Sendangbiru, dan Tambaksari) di Desa Tambakrejo itu saat ini terpaksa berhenti melaut karena cuaca buruk sejak Mei hingga minggu pertama Agustus 2014. Sebanyak 40 persen nelayan lagi nekat melaut. Namun, jumlah tangkapan hanya sebesar 30 persen dari rata-rata jumlah tangkapan ikan di masa normal. Minimnya jumlah tangkapan ikan menyebabkan nelayan merugi Rp 192 juta per hari.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Wahyu Hidayat, 60 persen nelayan tak bisa melaut karena kekuatan kapal motor yang mereka operasikan di bawah 10 PK (singkatan dari paardekracht dalam bahasa Belanda yang berarti tenaga kuda) tak cukup kuat untuk menghadapi tinggi gelombang laut yang bisa mencapai 5 meter dengan kecepatan angin hingga 30 knot.

“Penghasilan rata-rata mereka Rp 100 ribu per hari. Jika dihitung kasar, 3.200 dikalikan 60 persen dan hasilnya dikalikan Rp 100 ribu, maka total kerugian mereka hampir Rp 200 juta per hari,” kata Wahyu, Jumat, 8 Agustus 2014.

Bantuan yang diberikan ke nelayan berbeda-beda. Seribu nelayan yang jadi anggota Koperasi Unit Desa Mina Jaya, misalnya, mendapat bantuan berupa uang tunai antara Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribu per orang. Jumlah bantuan dan frekuensi pemberian disesuaikan dengan kemampuan koperasi. Uang bantuan sejatinya berasal dari bagi hasil lelang ikan selama ini yang masuk dalam pos bantuan sosial. Sedangkan nelayan yang di luar koperasi dan tidak melaut sudah mendapat bantuan bahan pokok sebelum Lebaran.

Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan bantuan sembako akan diberikan lagi sampai cuaca kembali normal. “Nilainya tidak seberapa, tapi semoga bisa membantu nelayan yang tidak melaut,” kata Rendra.

Selain bantuan uang tunai dan bahan pokok, nelayan juga dibantu membuat rumpon dan peralatan penangkap ikan. Selain dari pemerintah daerah, kata Rendra, nelayan di seluruh Indonesia yang tidak melaut karena cuaca buruk biasanya dapat bantuan dari pemerintah provinsi serta Kementerian Keluatan dan Perikanan. Namun, Rendra mengaku tidak tahu bentuk bantuan yang akan diberikan.

Di luar bantuan, semua nelayan yang tidak melaut dilatih DKP untuk mengolah stok ikan yang tersedia menjadi abon tuna, keripik atau kerupuk ikan, serta tepung ikan sehingga mereka tetap mendapat penghasilan meski jumlahnya lebih kecil dari penghasilan harian mereka.

Sudarsono, Kepala Desa Tambakrejo sekaligus penasihat Kelompok Nelayan Rukun Jaya, mengatakan nelayan mengaku berhenti melaut karena selain berbahaya, hasil tangkapan juga sangat sedikit. Saat ini memang tengah musim paceklik ikan.

Tinggi gelombang laut yang mencapai 5 meter dengan kecepatan angin hingga 30 knot membuat posisi ikan makin ke tengah laut dan memaksa nelayan berlayar sejauh 370-463 kilometer dari garis pantai. Kebanyakan nelayan berani berlayar sejauh itu menggunakan kapal motor berbobot 10-30 GT (gross ton). Jumlah kapal jenis ini kurang dari 40 unit.

Namun, hasil tangkapannya hanya 30 persen dari jumlah tangkapan ikan di masa normal. Kondisi ini mendongkrak harga ikan jadi lebih mahal. Harga yang mahal biasanya menurunkan minat konsumen dan ujung-ujungnya pendapatan nelayan berkurang drastis.

Dalam kondisi normal, sekali melaut selama lima-delapan hari, nelayan bisa mendapat hasil Rp 20 juta sampai Rp 25 juta. Mereka pun masih untung bila pendapatan dipotong biaya operasional Rp 10 juta. Namun sekarang, pendapatan bersih Rp 2 juta sampai Rp 3 juta saja sudah bagus.

ABDI PURMONO



Berita Terpopuler












Advertising
Advertising











Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

5 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

5 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

9 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

10 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

16 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

20 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

28 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

37 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

40 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya